READ.ID – Kebakaran yang melanda wilayah Dembe belum lama ini menyisakan duka bagi korban terdampak. Salah satunya adalah Umar Latif, Ketua RT 1 RW 2, yang rumahnya turut hangus dalam peristiwa tersebut.
Saat kebakaran terjadi, Umar mengaku sedang tidak berada di rumah. Ia mendampingi petugas dari kantor pos yang tengah melakukan dokumentasi rumah-rumah penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) atas arahan pihak kelurahan. Setelah itu, ia melanjutkan kegiatan ke Dinas Perikanan dan Kelautan untuk mengambil rekomendasi molase.
“Saya belum sempat tiba di Dinas, sudah mendapat telepon bahwa rumah saya terbakar. Saat itu juga saya langsung pulang dalam kondisi panik,” ujar Umar.
Ia memastikan bahwa rumah dalam keadaan kosong saat insiden terjadi. Istrinya berada di salah satu sekolah di Kota Gorontalo, sementara keponakannya sedang mengikuti aktivitas di Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
“Rumah dalam kondisi kosong, dan kuncinya berada bersama saya,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan adanya penyebab kebakaran dari dalam rumah, seperti kompor atau alat listrik yang masih menyala, Umar menjelaskan bahwa seluruh peralatan listrik telah dimatikan sebelum rumah ditinggalkan.
“Setiap kali kami keluar, semua peralatan kami cabut dan matikan untuk mencegah hal-hal seperti ini. Tapi ternyata tetap terjadi musibah,” ujar Umar.
Meskipun dilanda kesedihan, Umar menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dan sejumlah pihak yang telah memberikan bantuan darurat.
“Alhamdulillah, pemerintah sudah menyalurkan bantuan seperti peralatan pokok. Kami juga berharap ke depan bisa mendapat bantuan pembangunan rumah, karena tempat tinggal kami satu-satunya telah habis terbakar,” ucapnya.
Saat ini, Umar dan keluarganya masih menumpang sementara di rumah kerabat. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Gorontalo, Pemerintah Provinsi, Baznas, dan pihak lain yang turut memberikan dukungan pascakebakaran.
“Kami sangat berterima kasih atas segala bentuk bantuan yang diberikan. Meski tidak banyak, itu sangat berarti bagi kami yang sedang mengalami masa sulit,” tutupnya.
