READ.ID – Ramin, Neni dan Syaiful. Ketiga petani gula semut aren tersebut terlihat sumringah. Minggu ini, masing-masing meraup uang sebesar tiga juta rupiah dari hasil penjualan gula semut aren mereka.
Ini bukan pertama kalinya ketiga petani tersebut mampu menghasilkan jutaan rupiah dalam seminggu. Mereka adalah contoh petani gula semut aren yang mampu menaikkan taraf kesejahteraan melalui pembinaan dari pemerintah.
Adalah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI yang berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, mampu menaikkan kesejahteraan hidup para petani gula semut aren.
Salah satu kelompok tani yang saat ini merasakan kesuksesan dari hasil binaan KPH Wilayah VI Gorontalo adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Huyula Desa Dulamayo Selatan Kecamatan Telaga Puncak Kabupaten Gorontalo.
Sejak tahun 2015, KTH Huyula yang beranggotakan 25 orang anggota dibina oleh KPH VI Gorontalo. Dari yang semula hanya memanfaatkan air nira untuk pembuatan gula batu atau gula merah, kini mereka mampu memproduksi gula semut aren berstandar internasional.
Sebelum menjadi binaan KPH VI Gorontalo, petani aren di desa ini hanya membuat gula batu atau gula merah dengan harga paling tinggi hanya Rp12 Ribu. Itupun masih dililit dengan sistem ijon yang membuat mereka tidak punya pilihan lain selain menerima harga yang ada meskipun rendah.
Setelah beralih dengan membuat gula semut aren, penghasilan para petani aren ini langsung melejit.
” Dengan adanya gula semut, penghasilan meningkat 100 persen”, jelas Djimlan Saleh, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI Gorontalo, saat kami temui di Desa Dulamayo Selatan Kecamatan Telaga Puncak Kabupaten Gorontalo, Kamis (28/11/2019).
Menurut Djimlan, sejak para petani aren beralih membuat gula semut aren, kesejahteraan petani di kelompok ini meningkat. Ada yang mampu menambah jumlah rumah, perabotan, bahkan membeli ternak hanya dalam jangka waktu singkat.
” Kepuasan kami disitu, ketika sudah ada perubahan kehidupan mereka”, urai Djimlan.
KTH Huyula merupakan salah satu dari 10 Binaan KPH Wilayah VI Gorontalo. KTH ini dibina mulai tahun 2015.
Pada tahun 2016, mulai diberikan penguatan kelompok. Setahun kemudian pada tahun 2017, KTH Huyula mulai mendapatkan bantuan sarana prasarana berupa mesin kristalisasi dan rumah produksi, serta pelatihan untuk para anggota kelompok.
Tahun 2018, kelompok ini mulai memproduksi aren dalam bentuk gula semut. Bantuan pun datang kembali. Sejumlah mesin alat pengayak, oven pengering dan rumah tungku didapatkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui KPH Wilayah VI Gorontalo.