READ.ID – Kepala Satuan Tugas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Wahyudi, menyampaikan capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) Provinsi Gorontalo Tahun 2022, Rabu (9/8/2023). Capaian Provinsi Gorontalo pada poin 82,6, setelah Kota Gorontalo dengan poin 87,0 dan Kabupaten Gorontalo 86,6.
MCP merupakan sistem yang memberikan informasi capaian kinerja program koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi yang dilaksanakan oleh seluruh pemerintahan daerah di Indonesia meliputi delapan area intervensi.
“Kondisi yang diharapkan yakni penurunan risiko korupsi dengan peningkatan capaian Monitoring Center for Prevention, satranas PK dan SPI. Tidak ada lagi proyek mangrak, optimalisasi aset, dan percepatan penyelesaian TL hasil riksa internal dan eksternal,” ungkap Wahyudi.
Di tempat yang sama, Penjabat Sekdaprov Budiyanto mengungkapkan korupsi terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Untuk itu, MCP hadir untuk memperkecil kesempatan tersebut.
Ia juga mengingatkan agar tata kelola setiap daerah semakin diperbaiki, transparansi, jelas dan bersih segala prosesnya, juga dilengkapi dengan evidensi yang bisa dibuktikan. Kepada daerah dengan angka terendah, Budiyanto meminta agar bisa diberikan catatan atas apa yang perlu dibenahi.
“Di beberapa hasil capaian area yang tadi sudah dipaparkan, sepertinya kita memang beragam. Misalnya saya mencatat di delapan area itu provinsi rendah, Pak Wahyudi kita coba konfirmasi. Apa saja poin-poin yang perlu kita benahi, kita khawatir, di satu posisi proses pembenahan sudah selesai, tapi proses evidensi yang belum dilakukan secara maksimal,” ungkap Budiyanto.
Pada kesempatan yang sama dilakukan penandatanganan berita acara target capaian Monitoring Center for Prevention Tahun 2023 antara BPK, Sekdaprov, dan Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo. Disusul berturut-turut sekretaris dan inspektur daerah kabupaten/kota.