READ.ID– Krisis dunia yang disebabkan pandemi virus Corona (Covid-19) mengakibatkan ketidakpastian panjang dan sangat mempengaruhi mood masyarakat di tanah air.
Karena itu, ungkap Ketua Umun DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta dalam keterangan pers yang diterima Read.id. Senin (8/6), setiap kebijakan penanganan maupun pemulihan pasca wabah Covid-19 tersebut harus betul-betul memperhatikan stamina psikologis masyarakat. “Yang memakan energi kita ketidakpastian. Tak pasti apakah kita terinfeksi atau tidak, tidak pasti apakah keluarga kita aman, dan tidak pasti kapan krisis ini berakhir,” kata Anis.
Menurut Wakil Ketua DPR RI periode kedua (2009-2014) Pemerintahan pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, saat ini sudah bergerak dari krisis kesehatan ke ekonomi dan masyarakat sudah mulai kelelahan. Kelelahan terjadi pada sisi psikologi dan ekonomi. “Ini harus dicermati semua pihak, terutama para pengambil kebijakan,” tambah laki-laki kelahiran Welado, Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 tersebut.
Bahkan Partai Gelora yang saya pimpin pun, ungkap Anis, melakukan adaptasi digital dalam mengurus pendaftaran dan pengesahan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI, dimana sebagian besar proses itu dilaksanakan secara online.
Termasuk penyerahan SK badan hukum Partai Gelora dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI beberapa waktu lalu dilaksanakan lewat pertemuan online antara Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly dan pemimpin Partai Gelora, serta disaksikan oleh seluruh pengurus Gelora tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dari Sabang sampai Merauke.
“Saya mengapresiasi Pak Yasonna dan tim yang mampu beradaptasi dan melakukan digitalisasi sehingga pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” ucap Anis Matta yang menjadi deklarator partai Gelora Indonesia bersama Fahri Hamzah dan Mahfuz Sidik tersebut.