READ.ID – Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin, melakukan kunjungan ke masyarakat terkait pengawasan penanganan pandemi Covid-19 di Kutai Timur. Kunjungan dilakukan di Pasar Induk Sangatta di Jalan Ilham Maulana dan ke RSUD Kudungga Sangatta di Kutai Timur.
Di kunjungan pertama hari Rabu (10/6), Mahyudin berdialog dengan para pedagang di Pasar Induk Sangatta, Kutai Timur. Dalam dialog tersebut, para pedagang mengeluhkan mengenai penataan pedagang sampai masalah parkiran. Menurut beberapa pedagang, penataan pedagang sangat diperlukan karena terlihat semrawut hingga masih membingungkan dalam hal penataan hingga tempat parkir yang terlihat sembarangan.
Menanggapi hal tersebut, Mahyudin akan menampung aspirasi dari masyarakat dan akan meminta kepada pemerintah dalam hal ini kepala UPT Pasar mengajukan proposal, namun sebelumnya harus jelas masterplan yang akan dibangun.
“Jika masterplannya sudah jelas, saya akan ikut memperjuangkan,” ucap Mahyudin didampingi Kepala UPT Pasar Induk Sangatta.
Menurut Mahyudin, untuk melindungi pasar tradisional dari gencarnya serbuan pasar modern, perlu diciptakan pasar tradisionil yang representatif, bersih dan sehat, sehingga ibu-ibu yang berbelanja menjadi betah dan merasa nyaman. Pasar tradisional, lanjut Mahyudin mampu menjadi roda penggerak perekonomian, sehingga masyarakat harus dapat didorong agar lebih memilih berbelanja di pasar tradisional. Hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan dan Pendapatan Asli Daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Mahyudin juga mensosialisasikan kebijakan New Normal yang bertujuan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menerapkan protokol standar kesehatan. Mahyudin berpesan agar masyarakat selalu memperhatikan social distancing, pola hidup bersih dan sehat dengan rajin cuci tangan dan bermasker seperti telah dilakoni selama beberapa bulan ini.
“Melalui new normal ini kita berupaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. Kesehatan itu penting, ekonomi harus hidup,” ungkap senator asal Kalimantan Timur ini.
Saat berkunjung ke RSUD Kudungga Sangatta (11/6), Mahyudin ngin memastikan bahwa rumah sakit sebagai rujukan pasien Covid-19 di Kaltim tersebut memiliki fasilitas yang memadai dalam penanganan Covid-19, terutama pelayanan kepada pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut.
“Kegiatan ini, juga sekaligus menyerap aspirasi dari pengelola dan tenaga medis RSUD Kudungga Sangatta untuk coba saya perjuangkan di pusat. Meski DPD RI tidak punya hak anggaran seperti anggota DPR RI, namun apa yang jadi aspirasi masyarakat akan tetap kita suarakan,” kata Mahyudin.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur RSUD Kudungga Sangatta, dr. Anik, mengeluhkan bahwa rumah sakitnya sebenarnya belum siap menjadi rujukan untuk penyakit Covid-19. Rumah sakit tersebut belum memiliki ruangan khusus untuk penyakit menular yang standarnya harus jauh dari ruangan pasien penyakit biasa, termasuk peralatan yang memadai untuk tes swab PCR.
Baru-baru ini kami dapat sumbangan dari provinsi alat tes Swab TCM, namun saat ini cartridge-nya sudah habis. Untuk mengorder cartridge ke pabrik butuh waktu yang lama dan mengikuti regulasi dari Kementrian Kesehatan. Jadi butuh waktu 3 hari untuk mengetahui hasil Swab pasien, karena sampel Swab dikirim dulu ke lab Dinkes Kaltim di Samarinda,” paparnya.
Menyikapi apa yang disampaikan dr Anik, Mahyudin mengaku, kalau aspirasi itu akan dia sampaikan ke Kementerian Kesehatan. Karena sebagai seorang yang pernah menjabat wakil bupati dan bupati Kutim, Mahyudin menyadari betul, kalau keberadaan fasilitas kesehatan memadai menjadi sebuah kebutuhan mendasar masyarakat.
Adapun untuk keperluan penambahan mobil ambulans, pria yang pernah duduk sebagai wakil ketua MPR RI ini, menyarankan agar RSUD Kudungga Sangatta membangun kerja sama dengan PT KPC, yakni lewat permohonan bantuan pada program CSR perusahaan tersebut.
“Dana CSR PT KPC yang 5 juta US Dollar per tahun bisa mengakomodir kepentingan tersebut. Tinggal ajukan proposol permohonan atas kebutuhan tersebut,” ungkapnya.