READ.ID,- Kawasan Botubarani kembali menjadi sorotan dunia konservasi laut. Lima ekor Hiu Paus yang kerap muncul di wilayah ini kini resmi masuk jaringan pantauan satelit, menyusul pemasangan alat tagging oleh Yayasan Konservasi Indonesia pada Jumat (18/04/2025).
Kegiatan ini tidak hanya mendukung riset ilmiah, tetapi juga memperkuat citra Botubarani sebagai destinasi ekowisata berbasis konservasi. Dengan bantuan teknologi Finmount, data pergerakan para raksasa laut ini akan memberikan wawasan penting soal perilaku dan habitat mereka.
“Ini bukan sekadar pelestarian, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan pariwisata Gorontalo,” kata Abdi Hasan dari Konservasi Indonesia. Ia menyebutkan bahwa lima alat tagging tambahan akan dipasang dalam waktu dekat, sehingga total sepuluh individu bisa dimonitor secara simultan.
Kepala SUOP Kawasan Konservasi Provinsi Gorontalo, Syafrie A.B. Kasim, juga menyebut program ini sebagai contoh kolaborasi ideal antara pemerintah, LSM, dan masyarakat. “Pengelolaan kawasan konservasi akan lebih tajam jika datanya akurat. Dan program ini memberi kita itu,” ujarnya.
Dengan dukungan BPSPL Makassar, kelompok konservasi lokal, dan warga Desa Botubarani, upaya ini diharapkan tak hanya menjaga keberlangsungan Hiu Paus, tetapi juga menjadikan Gorontalo sebagai model ekowisata laut yang berkelanjutan.******