Lonjakan Harga Bawang Putih di Gorontalo Bukan Disebabkan Virus Corona

banner 468x60

READ.ID – Kepala Bidang (Kabid) perdagangan dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Gorontalo, Sujono menegaskan, lonjakan harga komoditas bawang putih di Gorontalo bukan disebabkan virus Corona.

Penegasan itu disampaikan karena belakangan isu virus corona dari China dihubungkan dengan naiknya harga dan kelangkaan bawang putih di pasar seluruh wilayah Indonesia.


banner 468x60

Sujono mengungkapkan, lonjakan harga bawang putih saat ini karena ada yang memainkan harga di pasaran. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Gorontalo, tapi diseluruh Daerah.

“Tidak ada sangkutannya dengan virus corona untuk kelangkaan bawang putih. Import barang komoditi dari China, seperti bawang putih terus berlangsung, yang ada itu hanya pelarangan import hewan hidup dari China masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, memang Indonesia adalah salah satu pemasok utama bawang putih dari China dan hingga sekarang tidak ada batasan import. Namun, ada pedagang yang memainkan isu ada pembatasan import sehingga terjadi lonjakan harga pangan.

Untuk Gorontalo sendiri mendapat pasokan bawang putih itu melalui importir dari Surabaya, bukan importir langsung dari China ke Gorontalo

“Dari kementrian perdagangan bawang putih dari China tidak ada batasan untuk di import, tapi hanya ada pedagang spekulan yang menaikan harga dan adanya batasan pasokan,” tandasnya.

Terkait dengan harga bawang putih di Gorontalo sendiri memang mencapai 54 ribu hingga 60 ribu rupiah per kilonya. Pihak dinas perdagangan dan ketahanan pangan sudah berupaya melakukan operasi pasar untuk menekan harga bawang putih di Gorontalo dengan batas koevisien harga 50 ribu per kilo. (Jef/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90