banner 468x60

Mahasiswa IAIN Gorontalo Unjuk Rasa Terkait Pendaftaran KKS

Unjuk Rasa KKS
Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo tingkat akhir, menggelar unjuk rasa terkait waktu pendaftaran Kerja Kuliah Sistematis (KKS) Terpadu) tahun 2020 di kampus setempat, Rabu (29/01).

READ.ID – Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo tingkat akhir, menggelar unjuk rasa terkait waktu pendaftaran Kerja Kuliah Sistematis (KKS) Terpadu) tahun 2020 di kampus setempat, Rabu (29/01).

Masa aksi menuntut kepada panitia KKS agar memberikan toleransi perpanjangan waktu pendaftaran KKS sampai 7 Februari 2020 mendatang. Mereka juga meminta panitia agar mahasiswa yang belum bisa turun KKS, bisa mendapat kebijakan dari pihak kampus.

“Waktu yang di tetapkan oleh Institut itu, hanya sampai 30 Januari batas pendaftaran. Makanya, kami meminta untuk diperpanjang waktunya yang harus disesuaikan dengan waktu pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), yaitu pada tanggal 7 Februari,” ujar salah satu Orator unjuk rasa, Cincialo.

“Kami meminta juga, agar teman-teman yang tidak bisa turun KKS, agar bisa diturunkan karena kita berkaca pada tahun-tahun kemarin, dimana mahasiswa yang tidak memenuhi syarat, malah bisa turun KKS,” tambahnya.

Sementara itu di lokasi yang sama, ketua panitia KKS terpadu IAIN Gorontalo, Hairuddin mengatakan, untuk pendaftaran KKS-T itu sudah diperpanjang dengan menyesuaikan batas waktu pembayaran UKT pada tanggal 7 Febuari mendatang.

“Menanggapai tuntutan mahasiswa terkait batas pendaftaran KKS, kami sepakati dan sudah di perpanjang yang sebenarnya berakhir pada tanggal 30 besok. Kami juga melihat mahasiswa yang mendaftar masih kurang atau baru 500 mahasiswa, karena targetnya harus 700-800 mahasiswa dengan data yang ada di sistem informasi akademik,” jelasnya.

Terkait dengan tuntutan mahasiswa yang tidak bisa turun KKS, pihak kampus tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah sesuai aturan yang dimana mahasiswa harus memenuhi persyaratan, untuk menjadi peserta KKS.

“Saya tidak bisa berbuat banyak karena mereka terkendala di persyaratannya. Untuk kebijakan seperti tahun-tahun sebelumnya, saya tidak tahu karena saya baru disini, kalaupun ada kebijakan sebelumnya saya hanya mengikuti regulasi yang ada,” tegasnya.

Lanjut Hairuddin, keluhan mahasiswa tersebut juga sudah dilaporkan pada pimpinan kampus untuk ditindaklanjuti dan berharap persoalan KKS ini cepata terselesaikan. (Jeff/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60