READ.ID – Dalam meningkatkan kompetensi ilmu keperawatan, mahasiswa program profesi ners Angkatan 19 tahun 2024 akan mengikuti program pengalaman praktek lapangan. Penguatan kompetensi melalui praktek lapangan tersebut akan dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. H. Marzoeki Mahdi di Kota Bogor.
Ketua Program Studi Profesi Ners Ika Wulansari, S.Kep.,Sp.Kep.Mat.,M.Kep., mengatakan pelaksanaan praktek lapangan, menjadi bagian vital dalam upaya memperkuat pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam praktik keperawatan kejiwaan. Dalam kegiatan praktek di RSJ bukan sekadar simulasi, melainkan aplikasi langsung dari konsep-konsep keperawatan kejiwaan yang diterapkan pada pasien-pasien di rumah sakit tersebut.
“Dalam waktu satu bulan mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan pasien-pasien keperawatan jiwa dan mengaplikasikan pengetahuan serta keterampilan yang telah mereka pelajari selama kuliah,” ungkap Ika.
Selama kegiatan praktek lapangan mahasiswa akan didampingi langsung oleh dosen, yang menjadi penunjang utama dalam pelaksanaan praktek ini. Dalam pendampingan nanti dosen memberikan arahan, serta memastikan bahwa mahasiswa mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dengan benar dan efektif dalam merawat pasien.
“Dengan adanya bimbingan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengoptimalkan pengalaman mereka di lapangan dan meningkatkan kompetensi mereka sebagai calon perawat jiwa,” harapnya.
Menurut Ika selama praktek mahasiswa akan diuji dalam kemampuan mahasiswa, untuk mengenali serta menangani situasi-situasi yang darurat dan terencana dalam perawatan pasien kejiwaan. Ini melibatkan pengambilan keputusan cepat dan tepat serta penerapan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien. Sebagai bagian dari proses pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu menjawab tantangan ini dengan keberanian dan kecerdasan.
Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Dr. Hartono Hadjarati, S.Pd, M.Pd., mengatakan praktek di RSJ menjadi momentum penting bagi mahasiswa mengembangkan diri sebagai profesional keperawatan jiwa yang kompeten dan berpengalaman. Tidak hanya akan memperoleh pemahaman yang lebih tentang praktik keperawatan jiwa, tetapi juga akan menjadi lebih siap secara mental dan emosional dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin mereka hadapi dimasa depan.