Malu Karena Dipukul Oknum Sekdes di Gorontalo, Gadis ini Nekat Minum Racun Rumput

Gorontalo Gadis Minum Racun
Ilustrasi penganiayaan

READ.ID – Merasa malu karena dipukul oknum sekretaris desa (Sekdes) di depan umum, seorang gadis berinisial SSW (16thn) di desa Patuhu, Kecamatan Randangan, kabupaten Pohuwato, Gorontalo, nekat minum racun rumput (Noxone).

Menurut Haswin Waiji selaku ayah korban mengungkapkan, anaknya diduga dianiaya Sekdes Patuhu di salah satu rumah warga di Desa setempat pada Selasa (08/06/2021).

“Dia (anaknya) minum noxone gara-gara sekdes, kalau tidak sampai di pukul, dia tidak akan minum itu, dia malu,” tutur Haswin.

Dari penjelasan ayah Korban, pemukulan tersebut terjadi bermula dari korban disuruh ibunya mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT Rp300 ribu) di kantor desa.

Namun diketahui BLT yang diambil ternyata hanya milik kakak dari korban. Kata Haswin, BLT yang diambil tanpa sepengetahuan kakaknya tidak mempermasalahkan hal itu, akan tetapi ketika korban sedang asik bermain disalah satu rumah warga, pelaku (Sekdes) mendatangi korban dan memukulnya.

“Korban ini mengambil tanpa sepengetahuan kakaknya, tapi kakaknya tidak mempermasalahkan bila sudah di ambil oleh ibunya, tapi saat IM (Sekdes) melihat korban yang sedang bermain wayang, langsung di tarik tangannya dan ditampar,” ungkap ayah korban.

Ia menyayangkan tindakan pelaku yang sewenang-wenang langsung memukul anaknya. Menurutnya sebagai aparat Desa mestinya menindaki sesuai prosedur yang ada, apabila tindakan korban yang mengambil BLT tanpa sepengetahuan penerima dinilai salah.

Dirinya juga mengakui anaknya yang memiliki sedikit gangguan mental tersebut, tidak mesti ditindaki seperti itu terlebih oleh aparat Desa yang mengerti hukum.

Olehnya atas kejadian yang membuat korban malu sehingga nekat meminum noxone, Ia memutuskan melaporkan terduga pelaku kepada pihak yang berwajib.

” Anak saya itu sedikit mengalami gangguan mental kasian, karena malu dipukul dia langsung mimum noxone, karna itu istri saya sudah melaporkan pelaku ke Polsek,” tegas Haswin

Sementara itu ketika dikonfirmasi, Sekdes IM membenarkan tindakannya tersebut karena emosi. Dirinya menjelaskan bahwa pada hari Sabtu (05/6/2021), korban datang untuk mengambil BLT tersebut dengan alasan bahwa kakaknya sedang berada dirumah sakit, olehnya bendahara memberikannya.

Kemudian pada hari Selasa, penerima (kakak korban) datang untuk mengambil BLT, dan kaget karena bagiannya telah diambil oleh adiknya atas perintah ibunya.

“Kakaknya ini mengaku bahwa Anti (korban) sudah berbohong, kalau kakaknya sedang berada dirumah sakit, maka ia disuruh ibunya mengambil BLT. Namun menurut kakaknya ini, ia tidak pernah berada dirumah sakit. Setelah itu saya mencari Anti untuk membawanya ke kantor desa menanyakan hal itu, tapi korban tidak mau. Saya terbawa emosi kemudian langsung memukulnya di bagian pipi,” jelas sekdes IM.

Saat ini kasus dugaan penganiayaan tersebut sudah ditangani Polres Pohuwato. Sementara Korban masih dirawat rumah sakit Bumi Panua Pohuwato.

(JK/Read)

 

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version