READ.ID- Gonjang ganjing di internal operator kompetisi sepakbola PT Liga Indonesia Baru saat ini diharapkan bisa jadi momentum perbaikan kinerja agar lebih profesional. Harapan tersebut disampaikan mantan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Hifni Hasan, Kamis (7/5) melalui pesan WA ke redaksi Read.id. Menurut Hifni, agar PT LIB bisa menjalankan usaha sebagai operator Liga 1 dan 2 secara profesional, mandiri dan independen maka sebaiknya tidak terjadi rangkap jabatan diantara pengurus PSSI dengan Direksi PT LIB. ” Harus memilih mau jadi direksi PT LIB atau jadi exco PSSI, ” ujar Hifni.
Rangkap jabatan dinilai jadi penyebab kinerja PT LIB tidak profesional. ” Hal tersebut sudah menjadi budaya jelek dalam pengelolaan selama ini,” kata pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini. Saat ini tercatat sejumlah Direksi PT LIB adalah juga pengurus PSSI, seperti Waketum Cucu Sumantri yang menjabat Direktur Utama PT LIB. Rangkap jabatan pengurus PSSI dan Direksi PT LIB dianggap sebagai sebab buruknya pengawasan terhadap kinerja operator kompetisi. Padahal PT LIB adalah perusahaan yang diwajibkan mendapatkan keuntungan finansial bagi PSSI.
” Inilah saat yang tepat bagi Iwan Bule sebagai Ketum PSSI untuk memutus mata rantai double job dalam pengelolaan sepakbola,” tegasnya.
Sebelumnya mantan Exco Very Mulyadi juga menyoroti terkait adanya rangkap jabatan. Meski belum ada aturan detail, Very menilai bisa memunculkan konflik kepentingan. ” Seperti mas Haruna itu kadang berbicara sebagai exco atau manajer Madura United,” ujarnya menyebut sosok yang sering mengkritisi kinerja PT LIB saat ini.