READ.ID – Wali Kota Gorontalo Marten Taha memaparkan sumber penerimaan Kota Gorontalo yang terus mengalami progresivitas dari tahun ke tahun. Hal ini dikatakan Marten, dalam sambutannya pada kegiatan Penandatanganan Quick Respon Indonesia standar (QRIS) bersama dengan bersama dengan PT. Buana Media Teknologi.
Menurut Marten, saat ini Pemerintah Kota Gorontalo terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder, salah satunya dengan sistem pembayaran berbasis elektronik (SPBE).
Dirinya menjelaskan, SPBE sendiri merupakan inovasi dalam melakukan pembayaran, baik bayar pajak daerah, retribusi dan pembayaran lainnya. Bahkan, di tingkat pemerintahan pusat dan daerah dalam penyelenggaraan menjadi wujud pemerintah dalam melayani masyarakat, untuk menjalin mitra dengan berbagai stakeholder.
“Jika melihat tahun-tahun sebelumnya, PAD kita masih sangat rendah, dan salah satu kendalanya, misalnya tentang pajak bumi bangunan. Sebab, rata-rata tanah di pusat Kota Gorontalo pemiliknya berada diluar daerah, dan sebagian menetap di pulau Jawa,” ungkap Wali Kota Marten Taha di Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Sehingga, kata Marten, dengan adanya sistem pembayaran yang dirasakan masyarakat cukup sulit, juga berdampak pada sumber penerimaan daerah yang dinilai sangat kecil.
“Nah, dengan inovasi pembayaran elektronik ini, saya berharap mampu menjadi solusi dalam mengatasi masalah seperti ini, serta dapat menciptakan sistem pembayaran yang fleksibel dan memudahkan semua pihak,” tegas Walikota.
Selain itu, dengan adanya sistem seperti ini juga dapat memudahkan masyarakat, melalui inovasi pembayaran berbasis teknologi elektronik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo bersama dengan PT. Buana Media Teknologi.
“Kami akan terus berupaya membuat inovasi dan regulasi, dalam menata penyelenggaraan pemerintahan baik dari segi tata kelola, manajemen sumber penerimaan dan sumber pembelanjaan daerah,” tandasnya.
(Rinto/Read)