READ.ID – Tepat di malam Tumbilotohe (Pasang Lampu) dimalam ke-27 Ramadan 1443 Hijriah atau Kamis (28/4/2022), Wali Kota Marten Taha membuka peresmian kegiatan pasar rakyat ramadan atau yang dikenal oleh masyarakat dengan “Pasar Senggol” di Kota Gorontalo.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan, dengan dibukanya pasar senggol yang dilakukan secara terbatas ini, diharapkan mampu menggerakkan perekonomian yang ada di Kota Gorontalo.
Menurut Wali Kota, untuk kegiaan pasar senggol tahun ini agak sedikit bersabar, serta belum sesemarak dengan yang kita harapkan. Sebab, kata Wali Kota, memang masih dilakukan kelonggaran yang secara terbatas, demi masyarakat agar selamat dan terhindar dari kasus Covid-19, juga kesehatan itu bisa terjaga.
Wali Kota menyebut, untuk jumlah lapak yang telah disediakan sendiri pun terbatas. Yakni, hanya ada 298 lapak. Berbeda dengan tahun sebelum pandemi, yakni sebanyak 500-600 lapak dibuka.
“Intinya, pasar rakyat ramadan atau pasar senggol ini menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat, yang juga merupakan kegiatan yang punya keterkaitan aspek sosial dan budaya masyarakat di Kota Gorontalo”, jelas Wali Kota.
Ditambahkan Wali Kota, aspek sosial budaya inilah, yang menjadi nilai tersendiri dari pasar rakyat ramadan ini, sebab pelaksanaannya hanya di bulan suci ramadan.
“Kami secara tegas menyampaikan kepada panitia, bahwa pemerintah Kota Gorontalo tidak memungut retribusi dari pelaksanaan pasar rakyat ramadan ini, tujuannya agar membangkitkan perekonomian masyarakat”, ujar Marten Taha.
Disamping itu, Wali Kota pun mengingatkan kepada seluruh panitia penyelenggara, agar tetap menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
“Tentunya, kegiatan ini hanya dilaksanakan beberapa hari, tetapi semua wajib menjaga keamanan, ketertiban, kenyamanan dan kesehatan bersama”, harapnya.
(Rinto/Read)