Masran Rauf: Bulan Ramadan Sebagai Spirit dalam Bekerja

Bulan Ramadan
Kadis Kominfotik Masran Rauf (Tengah). Foto Humas Pemprov.
banner 468x60

READ.ID – Kepala dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Gorontalo, Masran Rauf menekankan kepada aparatnya agar menjadikan sprit bulan Ramadan sebagai penyemangat dalam bekerja.

Masran mengatakan,  pada Bulan Ramadan bisa membuat amal kebaikan dilipat gandakan oleh Allah SWT.


banner 468x60

“Jangan justru puasa dijadikan alasan untuk tidak beraktivitas kantor. Kita juga nanti beribadah masih dalam pandemi covid-19, jadi tetap patuhi protokol kesehatan. Kita menjadi contoh bagi masyarakat di lingkungan masing-masing,” kata Masran dalam sambutannya pada kegiatan halalbihalal yang digelar Diskominfotik Provinsi Gorontalo di aula kantor setempat, Senin (12/4/2021).

Ia menjelaskan, halalbihalal sengaja digelar sebagai ajang silaturahim dan saling memaafkan antar sesama pegawai. Ia berharap saat bulan Ramadan tiba semua beribadah dengan hati yang bersih dan ihlas.

“Oleh karena itu, atas nama pribadi, keluarga dan kedinasan saya memohon maaf apabila selama tiga bulan kebersamaan kita ada kesalahan yang disengaja maupun tidak,” ungkap Masran.

Halalbihalal diisi dengan ceramah agama oleh Ustadz Rizal Ombingo. Alumni Pondok Pesantren Hubulo itu membawakan materi tentang ihlas memaafkan sesama manusia.

Menurutnya, Allah SWT begitu mudah memaafkan dosa hambanya. Cukup dengan beristigfar dan bertobat tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berbeda dengan manusia yang cenderung sulit memaafkan kesalahan orang lain.

Oleh karena itu, momentum halalbihalal diharapkan bisa saling meng-halalkan kesalahan dengan cara meminta dan memberi maaf.

“Jadi halalbihalal itu terdengar seperti ke arab-araban gitu yaa. Itu sebetulnya istilah bahasa Indonesia, kalau arabnya harusnya haram bi halal, dari haram ke halal. Kita saling meng-halalkan kesalahan,” tuturnya.

Ustadz Rizal juga menyinggung tentang orang muslim yang bangkrut ketika di akhirat. Yaitu orang yang membawa amal ibadahnya seperti salat, haji, zakat dan puasa namun banyak berbuat dosa kepada sesama manusia. Dosa yang sering mencaci maki, menggunjing, memakan hak orang lain, menganiaya dan membunuh.

“Dalam hadits itu disebutkan, orang bangkrut itu orang amal ibadahnya banyak tapi suka membicarakan aib orang. Nanti amalnya akan diberikan kepada orang yang dibicarakan. Bahkan ketika amalnya habis, maka dosa orang yang dia gunjing, dia aniaya, bunuh, memakan hak orang lain dan orang yang dicaci maki akan dibebankan kepadanya,” tandasnya.

(Adv/RL/Pemprov)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90