READ.ID – Masyarakat provinsi Gorontalo diminta tetap waspada meskipun masih negatif dari virus corona atau COVID-19).
Masyarakat diminta selalu mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Masyarakat diimbau agar patuh dan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak fisik dengan aman.
Sebisa mungkin untuk tetap berada di rumah tidak bepergian kemana pun.
Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo, Funco Tanipu mengaku bersyukur karena secara resmi Gorontalo negatif COVID-19.
“Gorontalo negatif COVID-19 bukan suatu kebanggaan. Jangan sampai kita lalai dan tidak mengindahkan protokol kesehatan,” Ujar Funco Tanipu.
Ia berharap masyarakat harus intropeksi diri dan berdoa agar Gorontalo terhindar dari virus corona.
Berdasarkan Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada tambahan satu provinsi yang terkonfirmasi positif.
Yaitu Nusa Tenggara Timur sebanyak satu kasus, dengan demikian sudah 33 provinsi di Indonesia yang terjangkit COVID-19.
Gorontalo menjadi satu-satunya provinsi yang belum melaporkan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Saat ini dari data Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo masih nol kasus positif COVID-19.
Namun Orang Dalam Pengawasan (ODP) 2.808 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah menjadi 42 pasien.
Sebelumnya di kabarkan dua orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) di kabupaten Bone Bolango menolak di rapid test oleh petugas Puskesmas Suwawa.
Penolakan rapid test tersebut disampaikan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo setelah melakukan kunjungan kerja di Puskesmas Suwawa, Jumat (03/4).
Pihak puskesmas melaporkan terdapat 3 ODP yang 2 diantaranya menolak rapid test untuk mendeteksi dini apakah orang tersebut memiliki gejala virus Corona atau tidak.
“Tidak boleh ada yang menolak untuk di rapid test. Puskesmas harus segera berkoordinasi dengan tim gugus tugas covid-19,” ujar salah satu anggota DPRD Sofyan Puhi, Jumat (3/4). (RL/Read)