Melalui FGD, Aryanto Husain Paparkan Model Kebijakan Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital

FGD Program Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi

READ.ID – Selaras dengan Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMD 2025 – 2029 Tematik Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappeda Provinsi Gorontalo melaksanakan FGD Pendahuluan Berupa Tagging Program/Kegiatan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi, Bersama Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo dan Mitra OPD terkait.

Diketahui, kegiatan ini dalam rangka menyusun Desain Kebijakan Makro Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Digital.

Forum Group Discussion (FGD) diawali dengan pendahuluan bersama Dinas Pariwisata yang di buka Oleh Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo Ir. Handoyo Sugiharto, MM dan Kepaka Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, Senin (23/9/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sinkronisasi kegiatan Ekonomi Kreatif di Provinsi Gorontalo khususnya transformasi dan pengembangannya dari aktivitas, proses, produk, atau model bisnis dari yang berbasis analog menjadi berbasis digital.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Aryanto Husain memaparkan Model Kebijakan Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif Berbasis Digital.

Artinya, jelas Aryanto, terkait prospek ekonomi kreatif dan urgensinya dalam suatu kesatuan rencana tindak dalam bingkai ekosistem ekonomi kreatif.

Disamping itu, Aryanto pun menekankan bahwa Digitalisasi Ekonomi Kreatif memiliki ruang lingkup pemanfaatan yang esensial.

“Digitalisasi dalam pemasaran produk ekraf menjadi sangat penting untuk mencapai target nilai ekspor,” jelasnya.

Menurut Aryanto, hal ini menjadikan pemasaran lebih mainstream dan relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Pihaknya menyebut, bahwa program pengembangan ekonomi kreatif digital penting adanya, dalam rangka Pemantapan struktur perekonomian yang berkualitas berbasis Sumberdaya Alam (SDA).

“Serta peningkatan produksi Sub Sektor Eknomi kreatif, penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja, secara perluasan pasar produk ekonomi kreatif,” tambah Aryanto.

Pihaknya pun berharap, dengan adanya transformasi digital di bidang ekonomi kreatif, akan mampu menjangkau pasar yang lebih luas secara global dan mampu memperluas jaringan bisnis sebagai sumber ekonomi baru.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version