READ.ID – Sadela lo ngadi wunu wunungo (SNW) atau tradisi masyarakat Gorontalo dalam membaca Al Quran menggunakan bahasa daerah mewarnai gelar MTQ ke-XI Provinsi Gorontalo, bertempat di Taman Menara Limboto, Kabupaten Gorontalo, Rabu (8/5/2024). Salah satu cabang yang dilombakan ini ramai disaksikan oleh masyarakat dan dipenuhi oleh pendukung masing-masing kabupaten/kota.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki yang turut hadir menyaksikan dalam sambutannya menyampaikan tradisi wunungo patut disyukuri karena menjadi bagian dari bagaimana Islam ada di Gorontalo. Terutama dalam menyiarkan Al-Qur’an hingga di tiap pelosok sampaik ke desa terpencil.
Ia pun mengapresiasi setiap penampilan dari tiap perwakilan kabupaten/kota. Terlebih para peserta tampil kompak dengan seragam yang penuh warna dengan ciri khas masing-masingn.
“Satu kebanggaan bagi kita bisa menampilkan wunungo sebagai salah satu cabang lomba pada MTQ kali ini. Alhamdulillah, ini menjadi satu bagian dari siah khususnya di provinsi Gorontalo. Kami mengapresiasi penampilan semua khafilah malam hari ini,” ungkap Budi.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis SNW Rino Husain menilai tradisi wunungo ini sudah jarang terdengar di masyarakat. Sehingga pada malam itu, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan. Harapannya, wunungo yang dijadikan cabang lomba pada MTQ ini bisa terus dilestarikan.
“Sadela lo ngadi wunu wunungo atau pengajian yang dibawakan secara budaya Gorontalo ini diadakan karena budaya-budaya dulu seperti ini sudah tidak ada. Sehingga ini merupakan upaya pemerintah untuk membudiyakan lagi agar tradisi ini tidak hilang. Buktinya penampilan malam ini lebih banyak disaksikan masyarakat daripada sebelumnya karena tradisinya sudah jarang,” jelas Rino.
Selain dinilai berdasarkan hukum bacaan Al Quran, lantunan dengan merdu juga menjadi aspek penilaian pada lomba sandela lo ngadi wunu wunungo oleh dewan hakim. Masing-masing kabupaten/kota yang terdiri dari 9 peserta pun menyairkan lantunan ayat suci Al Quran dan wunungo wajib yang telah disiapkan secara berkelompok.