Menembus Peta Indonesia: Gerak dan Peran Anak Muda dari Gorontalo

READ.ID, – “Indonesia tidak tersusun dari batas peta, tapi dari gerak dan peran kaum muda,” begitu kutipan terkenal Najwa Shihab yang belakangan ramai dikutip ulang oleh berbagai kalangan. Narasi ini semakin terasa nyata ketika melihat geliat anak muda di berbagai daerah, salah satunya dari Gorontalo.

Sosok Erwinsyah Ismail, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi, menjadi representasi dari semangat muda yang bekerja dan bergerak melampaui batas administratif.

Di usia yang masih relatif muda, Erwin tampil tidak hanya sebagai aktor politik, tetapi juga sebagai katalisator berbagai inisiatif sosial dan organisasi. Terlepas dari persepsi publik yang kerap beragam—disebut “sombong” oleh sebagian, namun tetap diterima di semua lapisan masyarakat—figur Erwin menunjukkan bahwa konsistensi dan keberanian mengambil posisi seringkali menjadi kunci kepercayaan publik.

Erwin bahkan sempat diprediksi tidak akan kembali duduk di kursi DPRD pada Pemilu 2024. Namun, kenyataan berkata lain. Ia lolos melalui pertarungan politik yang ketat di Dapil Kota Gorontalo dan kembali dipercaya masyarakat.

Peran strategisnya sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilgub Gorontalo 2024 turut memperkuat jejak politiknya. Di bawah komandonya, pasangan Gusnar Ismail dan Idah Syahidah berhasil memenangkan kontestasi dan kini memimpin Provinsi Gorontalo.

Di luar ruang parlemen dan arena politik elektoral, kiprah Erwin juga terlihat dalam dunia organisasi. Di bawah kepemimpinannya, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Gorontalo menjadi salah satu organisasi otomotif yang aktif menyelenggarakan event, baik di tingkat regional maupun nasional. Aktivitas ini menunjukkan keberpihakan Erwin pada pengembangan potensi daerah dan anak muda.

Namun, satu hal yang membuat sosok ini layak dicatat adalah sikap reflektif dan spiritualnya. Ia memilih untuk membumikan nilai kerja ikhlas dalam keseharian, dengan prinsip bahwa jabatan dan kekuasaan adalah amanah yang sewaktu-waktu bisa hilang. Ia dikenal aktif mendampingi anak-anak yatim melalui Yayasan Rumah Yatim Abdullah Mualimin, tempat ia kerap terlihat bermuhasabah dan membina para santri.

“Bekerja sajalah, bangun Gorontalo dengan ikhlas. Tidak usah ada gerakan-gerakan tambahan,” ujarnya dalam sebuah percakapan dengan sahabatnya. Sebuah pesan yang mencerminkan filosofi pelayanan publik tanpa gimik.

Di tengah riuhnya politik lokal dan nasional, Erwinsyah Ismail memberi gambaran bahwa generasi muda tidak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi sebagai pelopor. Ia menunjukkan bahwa dari daerah seperti Gorontalo pun, gerak dan peran anak muda bisa menembus batas peta Indonesia.****

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version