Read.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan klarifikasi terkait datangnya surat teguran dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia yang dianggap tidak patuh terkait mengikuti Test Doping Plan yang dibuat pada 2020 lalu.
Dengan hadirnya surat dari WADA itu, Menpora Amali bergerak cepat langsung melakukan koordinasi dengan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) untuk mempertanyakan di mana posisi Indonesia sehingga sampai dikatakan tidak patuh tersebut.
“Surat WADA tersebut hadir lebih kepada pengiriman sample, di mana pada tahun 2020 lalu kita memang merencanakan untuk memberikan sample, namun lantaran pandemi Covid-19 hadir di tahun yang sama, sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sample untuk anti doping pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut. Ini yang menyebabkan tidak terpenuhinya sample itu,” ucap Menpora Amali saat menggelar jumpa pers secara virtual pada Jumat (7/10/2021) dari Jayapura.
Ya, seperti diketahui, Indonesia dinyatakan pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, di mana kondisi tersebut mengakibatkan berhentinya secara total kegiatan keolahragaan, sehingga tidak ada sample doping yang dikirimkan ke WADA.
Oleh karena itu, Menpora Amali mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir terkait teguran surat dari WADA tersebut, karena saat ini sedang berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional di Papua, di mana sejatinya sample tersebut direncanakan by name dan hal itu akan terpenuhi pada tahun ini.
“Dalam surat kami yang dikirimkan ke WADA per hari ini sudah di jelaskan, PON masih berlangsung, artinya dari ajang ini kita bisa dapat banyak sample dan apa yang sudah direncanakan itu Insha Allah akan terpenuhi. Ini lebih kepada test doping plant (TDP), karena berbenturan dengan pandemi Covid-19, sehingga tidak bisa kita lakukan sesuai dengan apa yang sudah kita kirimkan, di mana setiap tahunnya kita harus mengirimkan dan menjadi pegangan WADA, apakah Indonesia sesuai dengan perencanannya atau tidak,” ucapnya.
Oleh karena itu, Menpora Amali sangat optimis jika masalah ini akan selesai. “Saya optimis permasalahan ini akan beres, setelah kita melakukan komunikasi untuk tahun 2021 ini dengan sample-sample anti-doping yang diambil dari pelaksanaan PON ini,” lanjutnya.
“Pemerintah dan LADI memiliki komitmen untuk mematuhi semua aturan yang disepakati, namun kami juga menjelaskan tentang kendala yang kita hadapi di dalam negeri lantaran pandemi Covid-19,” pungkasnya.(*)