KOTAMOBAGU – Hari Anak Nasional ke-40 diperingati dengan penuh kemeriahan di Kotamobagu,Kamis, (1/8/2024)
Acara yang berlangsung di Aula Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kotamobagu, Sitti Fatmah Fitriana Nani Buhang, para asisten, kepala OPD serta ratusan anak-anak didik SD dan SMP se-Kotamobagu.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni dan budaya serta keterampilan lainnya. Namun, yang menarik perhatian para tamu dan undangan adalah penampilan dari dua anak didik Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Poyowa Besar 2, Yap Makinggung dan Ramadhan. Yap Makinggung tampil dengan membawakan lagu dari D’Masiv berjudul “Jangan Menyerah”, sedangkan Ramadhan membacakan puisi dengan judul yang sama.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, yang ditemui usai kegiatan, menyampaikan rasa bangganya atas penampilan dari kedua murid SLB Poyowa Besar 2.
“Sebagai pemerintah yang bertanggung jawab atas tumbuh kembang anak, kami sangat bangga pada beberapa anak SLB yang tampil pada perayaan Hari Anak Nasional tingkat Kota Kotamobagu ini,” ucap Sofyan, Jumat (2/7/2024).
Ia menambahkan bahwa ini adalah kemajuan yang sangat baik dan tentu tidak lepas dari peran guru-guru di SLB.
“Luar biasa, dengan kondisi ada kekurangan namun mereka bisa melakukan yang terbaik dan berkontribusi di perayaan Hari Anak Nasional ini,” ujarnya.
Sofyan berharap pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dapat memberikan perhatian khusus terkait pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan memberikan mereka prioritas, karena mereka juga mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Sementara itu, Guru SLB Poyowa Besar 2, Elisabeth Sampelan, menjelaskan bahwa penampilan ini merupakan hasil latihan selama setahun.
“Kami ingin mendorong anak-anak untuk tetap semangat, tidak melihat keterbatasan mereka sebagai penghalang. Melalui nyanyian dan puisi, kami berharap mereka lebih percaya diri dan mandiri,” ucap Elisabeth.
Elisabeth berharap masyarakat lebih mendukung anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami ingin masyarakat tidak membatasi keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus. Mari kita saling mendukung dan melindungi mereka, memberi mereka semangat untuk terus belajar dan mencapai cita-cita,” pungkasnya. (*)