Meskipun Dibangun Ditengah Pandemi, Realisasi Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) Berjalan Positif

Wali Kota Gorontalo Marten Taha, saat menjenguk korban yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat material longsor. Foto: (Setiawan Adi Setyo)

READ.ID– Dalam rangka mendukung Kawasan olahraga yang modern, berstandar internasional dan ramah lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menugaskan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro untuk membangun serta mengembangkan Kawasan Olah Raga Terpadu melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 14 tahun 2019.

Memasuki minggu ke-77 realisasi pembangunan JIS telah mencapai 48,41% dari rencana sebesar 48,28%. Setahun terakhir ini pembangunan dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, namun pembangunan proyek tetap menunjukkan deviasi positif sebesar 0,13%.

Selain dibangun dengan konsep green building, JIS juga nantinya akan memiliki fungsi multi-purpose venue. Artinya, JIS tidak hanya menggelar pertandingan sepakbola saja, melainkan juga kegiatan besar lainnya seperti exhibition maupun konser musik. Untuk mendukung hal tersebut, JIS bakal dilengkapi dengan atap buka tutup ( _retractable roof_ ) yang mengadopsi struktur space frame atau kerangka struktural tiga dimensi. Struktur ini terdiri dari bola sendi, dan elemen yang terdiri dari pipa, konus, hexagon, dan baut high tensile (HT). Space frame adalah suatu sistem struktur rangka ruang yang kaku dan ringan serta menggunakan sistem sambungan antar batang yang membentuk segitiga dengan joint-joint yang saling mengunci dengan pola geometri. Struktur rangka space frame ini mudah dipasang,dan dibentuk. Disain dengan sistem space frame ini lebih efisien dan lebih cepat dari segi pemasangan dibanding rangka baja profil dengan bentang yang panjang.

Fitur atap buka tutup dapat mengakomodir berbagai kebutuhan kegiatan yang berlangsung dibawahnya. Dilengkapi juga dengan fitur sky viewing deck, dimana pengunjung bisa menikmati pemandangan lapangan dari sisi atas stadion dan mengelilingi lingkaran atap stadion. Struktur rangka atap utama saat ini telah tersedia di lokasi proyek JIS dan sedang dalam tahap perakitan terlebih dahulu. Nantinya, atap yang sudah dirakit akan diangkat sekaligus menggunakan metode
heavy lifting dengan berat struktur atap mencapai ± 3000 ton pada saat diangkat nanti.

Atas capaian ini, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro selaku Project Owner JIS bersama pihak KSO JIS, berkomitmen merampungkan milestone proyek kebanggaan masyarakat Jakarta, sesuai target yang direncanakan pada akhir tahun ini. “Kita doakan dan
kawal bersama agar proyek strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat rampung sesua target yang diharapkan,” kata Direktur Proyek Jakpro, Iwan Takwin.

Di sisi lain, stadion berstandar FIFA ini telah menyelesaikan pengerjaan dua Lapangan Latih yang lokasinya berada di sebelah utara stadion utama. Setelah diresmikan di akhir bulan Desember 2020 yang lalu, perawatan dua Lapangan Latih ini dilakukan secara optimal dan sangat hati-hati.

Sebab, dua Lapangan Latih JIS menggunakan rumput hybrid berstandar internasional yang merupakan kombinasi dari rumput sintetis dan alami. Rencananya, pada bulan Mei Lapangan
Latih akan memasuki tahap evaluasi sehingga diharapkan pada pertengahan tahun 2021 dapat beroperasi dan digunakan.

Pihak proyek JIS membatasi setiap akses dan aktivitas yang dilakukan di atas rumput Lapangan Latih, termasuk juga para pekerja proyek. Lapangan
Latih sudah bisa digunakan kualitasnya tetap terjaga sesuai dengan standar internasional FIFA. JIS merupakan lapangan sepak bola di Indonesia pertama yangrumputnya menggunakan rumput hybrid berstandar internasional. Nantinya stadion utama JIS juga akan menggunakan
rumput yang sama. Salah satu kelebihan rumput hybrid, lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan hanya menggunakan rumput natural, yakni hanya 300 jam pertandingan. Dengan memakai rumput hybrid, JIS dimungkinkan menghelat dua pertandingan dalam satu hari di pertandingan resmi berstandar FIFA.

Tak hanya membangun fisik, Jakpro juga turut melaksanakan amanah yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni agar pembangunan JIS tetap memperhatikan kepentingan warga sekitar. Untuk itu, selaras dengan tema pembangunan Stadion Kita, Jakpro juga mengajak warga sekitar, dalam konteks ini yakni warga Kampung Bayam, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk berpartisi aktif dalam program pemukiman kembali atau Resettlement Action Plan (RAP) sebagai bentuk dukungan atas pembangunan stadion pertama di Indonesia yang berstandar internasional ini.

“Sejak dilaksanakannya pencairan kompensasi di bulan Juli 2020 lalu hingga Februari 2021, terdapat lebih dari 590 Kepala Keluarga (KK) Kampung Bayam yang memperoleh kompensasi ganti untung. Hal ini juga berarti bahwa realisasi program telah berjalan mencapai 94,02% dari target jumlah KK yang terdata. Warga yang telah menerima kompensasi diberikan kesempatan untuk mengosongkan area eksisting dan melakukan pembongkaran mandiri dengan jangka waktu maksimal 30 hari sejak dana diterima. Hal ini tertuang dalam surat pernyataan kesepakatanyang ditandatangani oleh masing – masing KK penerima kompensasi”, ujar Melisa Sjach, Corporate Communications Manager Jakpro.

Dalam hal menentukan jumlah dana yang diberikan kepada warga Kampung Bayam, Jakpro dibantu oleh konsultan independen dimana pada bulan Februari 2020 lalu, Tim KJPP telah melakukan inventarisasi aset milik warga di lokasi terdampak dengan menggunakan acuan penghitungan sesuai dengan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2018.(AS)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version