Milenial Sasaran Kelompok Untuk Kembangkan Khilafah di Indonesia

Negara Khilafah
FGD Forum Kebangsaan Menentang Khilafah di Indonesia (Foto Istimewa)

READ.ID – Sean Choir dari Islamic Center for Democracy and Human Rights Empowerement (ICDHRE) Foundation, mengatakan generasi milenial saat ini, menjadi sasaran kelompok yang ingin menjadikan Indonesia Negara Khilafah.

Hal tersebut ia ungkapkan saat menggelar Forum Group Discussion (FGD), Forum Kebangsaan yang diikuti oleh sejumlah ormas di Tulungagung Jawa Timur.

Dalam forum itu mereka bersepakat menolak konsep Negara Kilafah, bersyairah, dan radikalisme.

Dalam kesempatan itu juga dipaparkan satu persatu negara-negara di berbagai dunia yang hancur karena paham radikalisme, dan konsep negara khilafah serta bersyariah.

“Indonesia merupakan target yang akan dihancurkan namun selalu gagal,” kata Sean Choir.

Ia menambahkan, sejumlah pihak yang menginginkan Indonesia hancur ini memanfaatkan 17 juta penduduk Indonesia atau sekitar 0,16 persen, dari jumlah penduduk dan didominasi generasi milenial yang lahir antara tahun 1990 ke atas.

“Ini sangat berbahaya karena mereka berpaham radikalisme. Bahkan generasi ini berani menentang nasehat orang tuanya sendiri,” ungkapnya.

Atas dasar itulah pihaknya meminta semua forum kebangsaan dan lintas iman untuk bersatu untuk melawan pihak-pihak yang ingin mengganti konsep NKRI dan Pancasila dengan paham radikalisme, NKRI bersyariah, ataupun negara khilafah.

Menurutnya, tidak ada satu negara pun yang bisa bertahan dengan konsep negara kilafah. Bahkan, setiap radikalisme tumbuh disuatu negara, hal itu menandakan akan terjadi kehancuran di negara tersebut.

“Bayangkan, berdasarkan hasil penelitian 17 juta generasi milenial tersebut berani mengangkat senjata demi mendirikan negara khilafah,” ujarnya.

Ia menegaskan berdasarkan hasil penelitian setidaknya ada dua hal yang membuat Indonesia tetap bertahan hingga sekarang ditengah gencarnya serangan ketiga faham tersebut.

Yakni, Ideologi Pancasila dan Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, konsep tersebut juga tengah dipelajari para pemimpin negara-negara asing untuk diadopsi di negaranya masing-masing.

“Kita semua tahu, Indonesia memiliki beragam agama, kebudayaan, suku, ras, dan golongan namun tetap eksis. Inilah yang perlu dijaga bersama,” jelasnya.

Melalui forum ini dirinya berpesan agar semua pihak segera menyadari kondisi negara saat ini. Sebab, saat ini musuh-musuh telah nyata dan ada dihadapan bersama.

Pihaknya yakin, jika seluruh pemuka agama dan kepercayaan bisa bersatu maka orang-orang yang berpaham radikalisme tidak memiliki ruang untuk mengembangkan sayapnya.

“Tujuannya kita hanya satu, NKRI tetap eksis sebagaimana harapan para pendahulu negeri ini,” Tutupnya. (FD/Read.id)

 

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version