banner 468x60

Nelson Ajak Investor Asing Kembangkan Industri Kelapa di Gorontalo

Ketua Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) Nelson Pomalingo Saat Menghadiri Festival Kelapa Internasional 2019 di Karangasem, Bali. (Foto Humas Pemkab Gorontalo)

READ.ID – Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) Indonesia mengajak luar Negeri untuk bekerja sama dalam memajukan industri kelapa.

Dalam kerja sama itu ada beberapa negara yang diundang dalam festival kelapa Internasional 2019 di Bali, yaitu Diantaranya Hawaii USA, Tanzania, Hainan China, Australia,India, Srilanka,Timor Leste dan Philipina.

Ketua KOPEK Indonesia Nelson Pomalingo menyampaikan potensi dan permasalahan pengembangan industri di daerah.

Dirinya menjelaskan, produktifitas kelapa masih rendah walalupun Indonesia merupakan negara terbesar yang luas kelapanya kurang lebih 3,6 juta Hektare.

Dari sisi industrinya belum berkembang dengan baik dan termasuk selama dua tahun harga kelapa berada dibawah.

Oleh karena itu tahun 2017 kami pemerintah daerah untuk membentuk yang disebut koalisi pemerintah daerah penghasil kelapa (Kopek).

“Dari sisi ekonomi, kelapa merupakan milik rakyat yakni 98 persen beda dengan kelapa sawit yang 80 persen milik perusahaan,” Ucap Nelson saat membuka secara resmi festival subak karangasem dan internasional coconut festival tahun 2019, Sabtu (14/19).

Oleh karena itu, kalau kita membangun kelapa maka membangun ekonomi rakyat. Kita berharap ada kerja sama nyata dengan luar Negeri melalui KOPEK.

Dia menambahkan, kelapa merupakan sumber kehidupan bagi kita semua dan dunia dibeberapa negara atau pulau banyak penghasil kelapa. Kelapa banyak manfaatnya, mulai daun hingga akarnya.

“Bahkan kelapa untuk Indonesia bermanfaat untuk budaya dan sosial masyarakat. Untuk itu kami akan mendorong perkembangan kelapa baik melalui mediasi antar petani dengan pengusaha maupun pemerintah dengan pengusaha,” tutur Nelson.

Dalam festival kelapa yang dilaksanakan di Kabupaten Karangasem, bali itu bukan sekedar memperlihatkan komoditi industri, namun juga komoditi wisata.

Peserta tidak sekedar melihat festival kelapa tapi juga diawali penanaman kelapa di lokasi yang akan dijadikan taman mini kelapa Indonesia.

“Kenapa kita dorong kembali agar supaya kerjasama internasional khususnya kelapa bisa berkembang termasuk kelapa menjadi komoditi wisata,” papar Nelson.

Sementara, ada lima hal kesepakatan yang dilakukan KOPEK yaitu, pengelolaan kelapa pertanian secara baik, mendorong riset dilakukan secara bersama, industri di dorong tidak hanya hulu tapi juga hilirnya, diharapkan Karangasem menjadi daerah kerajinan kelapa dan perdagangan. (Wahyono/Rully/Read.id)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60