READ.ID – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyampaikan, harus butuh perjuangan dan dukungan besar dari berbagai pihak untuk menyelamatkan danau Limboto yang saat ini masih dalam kondisi memprihatinkan.
Upaya penyelamatan danau Limboto sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten, Provinsi hingga pusat, yakni salah satunya dengan membersihkan eceng gondok.
Hal itu disampaikan Bupati Gorontalo saat memaparkan kondisi danau Limboto pada Workshop Penyelamatan danau prioritas nasional, yang diselenggarakan Bappenas dan World Bank, di hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (20/2)
“Kondisi danau limboto sudah menjadi perhatian tingkat nasional bahkan dunia. Upaya terus dilakukan pemerintah daerah maupun pusat untuk melestarikan hingga merevitalisasi danau Liboto. Ini harus diseriusi penanganannya,” papar Nelson.
Danau Limboto merupakan salah satu danau dari 15 Danau di Indonesia yang di nyatakan kritis. Meskipun begitu, danau Limboto termasuk sebagai danau orioritas nasional sementara dalam penanganan pemerintah pusat dan daerah.
Sepanjang tiga tahun terakhir sudah hampir 700 milyar anggaran digunakan untuk merevitalisasi danau limboto. Begitu juga upaya membersihkan eceng gondok dan membatasi keramba milik nelayan disekitar danau limboto, hingga membuat perda tentang penataan danau limboto.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo juga telah membentuk gerakan penyelamatan danau Limboto bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mendapatkan data yang akurat terkait penataan danau Limboto.
“Kami terus berupaya mengatasi penyebabnya dengan berkolaborasi secara sektoral ditingkat daerah, provinsi maupun nasional. Saya harap Danau Limboto memiliki sumber daya alam terutama dibidang pariwisatanya, karena ini adalah ikon Gorontalo,” tandas Nelson.
Dalam workshop itu, Danau Limboto dan danau Maninjau Sumatera Utara dijadikan sample dalam pembahasan program penyelamatan danau nasional. (Adv/Wahyono/RL/Read)