READ.ID – Upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI), yang dilaksanakan di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Bukit Klangon, Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, nyaris berujung nahas, akibat erupsi, Selasa (17/8/2021).
Upacara yang diikuti oleh para pegawai Pemerintahan daerah setempat, bersama relawan Komunitas Siaga Merapi (KSM) dan masyarakat sekitar, dimulai pukul 10.00 WIB tepat.
Sebelum upacara kemerdekaan dilaksanakan, Gunung Merapi sempat mengalami erupsi.
Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas meluncur sejauh satu kilometer ke arah barat daya. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 17 mm dengan durasi 62 detik.
Lurah Glagaharjo, Suroto mengatakan, upacara kemerdekaan ini berlokasi di Bukit Klangon dan berjarak empat kilometer dari puncak Gunung Merapi.
“Alhamdulillah dengan kita ikut memperingati hari ulang tahun ke-76 ini Merapi sangat mendukung. Artinya tadi ada luncuran, tetapi juga luncuran ke wilayah barat. Jadi, wilayah Selatan kita Glagaharjo masih aman,” kata Suroto, seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Menurut Suroto, erupsi Gunung Merapi terjadi kembali usai momen upacara kemerdekaan selesai, tepatnya, pukul 10.49 WIB.
Berdasarkan laporan BPPTKG, awan panas guguran meluncur sejauh 1,3 kilometer ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 107 detik.
BPPTKG, per hari ini masih mempertahankan status siaga level III yang ditetapkan sejak lima November 2020.
BPPTKG menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap berbagai potensi bahaya saat ini.
Bahaya tersebut, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, jika ada lontaran material vulkanik dan terjadi letusan eksplosif, bisa menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(Nurhidayanti/Read)