READ.ID,- Tokoh masyarakat Gorontalo, Pulu Sidiki yang dikenal dengan sapaan OPS, angkat bicara terkait dinamika hubungan antar elit pemerintahan daerah belakangan ini. Ia mengingatkan pentingnya menjaga komunikasi dan kekompakan antar kepala daerah demi kepentingan rakyat.
“Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, seharusnya gubernur dan wakil gubernur bisa duduk bersama jika ada perbedaan prinsip. Tidak perlu saling menyalahkan. Semua bisa dibicarakan dengan sehat,” ujar OPS kepada wartawan, Senin (6/5).
OPS juga menanggapi isu yang menyeret nama putra gubernur yang disebut-sebut terlibat proyek daerah. Ia menilai isu tersebut lebih banyak berupa dugaan yang belum terbukti.
“Di mana-mana hal semacam itu terjadi, dan bukan hal baru. Tapi dari yang saya amati, putra Gubernur Erwin tidak terlihat bermain proyek. Kalau pun ada yang menduga, itu hanya asumsi saja,” jelasnya.
Soal dinamika dengan tokoh Sulawesi Utara, OPS menilai lebih kepada miskomunikasi semata. Ia pun mengajak semua pihak kembali pada kerja-kerja nyata untuk masyarakat.
“Kondisi nasional sekarang masih belum stabil. Ekonomi di daerah juga belum pasti. Jadi mari para bupati, walikota, tetap kompak. Jangan buang energi saling menuding. Fokus perhatikan rakyat,” tegasnya.
OPS juga menyoroti tradisi pejabat di Indonesia yang umumnya memberi ruang bagi keluarga atau kerabat selama mereka bekerja secara profesional. Hal itu menurutnya lumrah, asal tidak menyalahgunakan kewenangan.
“Itu sudah jadi kebiasaan di mana-mana. Yang penting mereka kerja baik. Dan tidak semua fasilitas harus dikaitkan dengan proyek. Saya kenal Pak Gubernur Gusnar sejak lama, dari saat beliau jadi wakil gubernur sampai dua periode jadi gubernur. Beliau tidak pernah ikut campur urusan proyek, semuanya diserahkan ke SKPD,” tandas OPS, yang juga dikenal sebagai pengusaha ini.
OPS berharap ketegangan antar elite bisa diredam dan diganti dengan kolaborasi, demi kepentingan masyarakat luas. “Kunci dari semuanya cuma satu: kompak,” pungkasnya.*****