READ.ID – Sektor pariwasata di Provinsi Gorontalo diharapkan tingkatkan ekonomi daerah setempat. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba, saat rapat koordinasi pariwisata sinkronisasi program kegiatan tahun anggaran 2021 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Selasa (10/3).
Sekda Darda meminta sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo untuk terus melakukan pembenahan. menurutnya, paradigma kepariwisataan di era saat ini telah berubah. Bukan lagi mengedepankan quantity of tourism melainkan quality of tourism.
“Bisa orang masuk di satu objek wisata cuma lima orang kemudian yang di objek wisata satunya lagi yang masuk itu 100 orang, tapi ternyata kualitas pemasukan devisa lebih banyak dihasilkan dari yang lima orang ini. Jadi sekarang bagaimana kita meningkatkan kualitas pariwisata kita,” ungkap Darda.
Terkait dengan sinkronisasi menurut Darda, setiap dinas pariwisata kabupaten/kota harus mengindetifikasi kebutuhan di masing-masing destinasi wisata. Hal ini menurutnya sebagai bentuk pembenahan sektor pariwisata.
“Kita harus sejalan, jangan ada yang ke kiri ada yang ke kanan. Gunanya sinkronisasi ini untuk menyelaraskan semuanya. Disini kebutuhannya apa, disana kebutuhannya apa. Jadi semuanya jelas dan terpenuhi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk menyingkronisasikan program pengembangan destinasi serta pengembangan pemasaran dan promosi. Sinkronisasi pengembangan ekonomi kreatif juga dibahas dalam kegiatan ini.
“Kita ingin mengajak teman-teman dari kabupaten/kota tidak secara parsial tetapi secara terpadu mempromosikan destinasi yang ada di masing-masing daerahnya. Bagaimana kita membranding, mengiklankan dan menjual destinasi-destinasi yang ada di daerah,” tutur Rifli.
Rifli menambahkan Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo akan bekerja sama dengan Bapppeda dan BPS Gorontalo dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Mengingat pariwisata merupakan penyumbang kedua terbesar devisa negara. (Adv/RL/Read)