READ.ID – Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dalam hal ini Bupati Saipul Mbuinga, memintakan maaf kepada masyarakat Bumi Panua, sebab di tahun ini, pasar senggol, tumbilotohe, dan lebaran ketupat ditiadakan.
Hal itu Bupati Saipul Mbuinga sampaikan, kala bersilaturahmi dengan masyarakat, bertempat di mesjid Al-Ikhlas Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Minggu (02/05/2021).
Bupati Saipul Mbuinga menjelaskan, Covid-19 masi mengintai manusia, demi memcegah penularanya maka perlu menghindari kerumunan,olehnya atas nama pemerintah dirinya memohonkan maaf atas ditiadakannya perayaan-perayaan adat di penghujung bulan suci Ramadan.
” Tnggal 10 hari lagi kita menghadapi bulan suci ramadhan, olehnya atas nama pemerintah daerah memohonkan maaf kepada masyarakat, dimana pasar senggol, tumbilotohe, dan lebaran ketupat ditiadakan akibat menjaga kerumunan karena masih dalam pandemi, untuk itu masyarakat diminta tetap memperhatikan hal tersebut, karena sampai dengan saat ini virus corona masih mengintai kita,” jelas Bupati Saipul.
Selanjutnya Buapti Saipul Mbuinga menyampaikn, sebagai sebagai ciptaan Tuhan, manusia kiranya bersyukur dimana dalam mengisi amalia ramadhan masih diberikan kesempatan dan kekuatan oleh Yang Maha Kuasa, olehnya dirinya berharap agar masyarakat, manfaatkan 10 hari terakhir dibulan ramadhan ini dengan memperbanyak amalan-amalan.
Diakhir penyampaiannya, Bupati Saipul Mbuinga, mengajak seluruh jamaah yang hadir,untuk sama-sama berdoa agar di 10 hari terakhir bulan ramadan ini somoga apa yang telah dilakukan dari awal sampai akhir bulan ramdan nanti di terima oleh Allah SWT.
“Di malam pengampunan ini insyaallah semua salah dan dosa kita dapat dimaafkan dan diberi pahala yang berlipat,” harap Bupati Pohuwtao tersebut.
(K/RL/Read)