READ.ID – Proses pemakaman jenazah yang merupakan pasien 05 positif covid-19 di Kota Gorontalo didekati warga tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Pemakaman jenazah yang berlangsung Selasa (21/4) sekitar pukul 12.00 Wita tersebut dilakukan di lokasi pekuburan keluarga di kelurahan Tamalate, kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
Petugas kesehatan yang datang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan berpakaian hazmat membawa jenazah ke liang lahat untuk dimakamkan. Namun warga sekitar terlihat menyaksikan proses pemakaman dengan bebas tanpa mengenakan APD.
Padahal sesuai protokol kesehatan, lokasi pemakaman harus steril kecuali petugas kesehatan yang melaksanakan tugasnya sesuai Protap. Hal ini guna menghindari penularan Covid-19.
Saat dimakamkan, tidak ada aktivitas berlebihan yang ditunjukan oleh warga sekitar dengan tidak menolak jenazah. Petugas keamanan dari kepolisian dan TNi juga turut mengawasi proses pemakaman tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti diketahui, Tim Gugus tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo mengumumkan satu pasien positif covid-19 di Gorontalo meninggal dunia, Selasa (21/4/2020).
Juru bicara tim gugus tugas penanganan covid-19 Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi mengatakan, pasien 05 asal kota Gorontalo dengan hasil PCR atau Swab test positif virus Corona meninggal dunia.
“Kami baru mendapatkan informasi bahwa pasien dengan nomor 05 pada pukul 08.14 wita telah dinyatakan meninggal dunia, dengan posisi PCR positif Covid-19. Saat ini sudah ada 7 kasus positif covid-19 di Gorontalo, satu meninggal, dan nol sembuh,” jelasnya.
Pasien 05 (60 tahun) yang meninggal merupakan warga kecamatan Dungingi, kota Gorontalo. Almarhum terpapar virus Corona bersama istrinya (Pasien 06).
Keduanya diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Kalimantan dengan Kapal Sabuk nusantara awal April lalu.
“Mereka bertiga dengan anaknya, namun anaknya di rappid dan PCR/swab hasilnya negatif. Mereka turun dari kapal motor SN kemudian mengeluh sesak batuk, beringus sakit kepala, kemudian dirujuk dan mendapat perawatan di RS Aloei Saboe. Tapi hari ini jam 8 pagi pasien 05 menghembuskan nafas terakhir,” beber Triyanto. (RL/Read)