READ.ID – Polda Gorontalo bersama Polres Bone Bolango dan sejumlah instansi terkait menggelar kegiatan penanaman jagung serentak kuartal III pada Rabu (09/07), yang dipusatkan secara simbolis di wilayah Tilongkabila.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemanfaatan lahan produktif untuk ketahanan pangan nasional, khususnya dalam rangka perluasan lahan jagung monokultur.
Kapolres Bone Bolango, AKBP Supriantoro, S.H., S.I.K., menjelaskan bahwa lokasi penanaman semula direncanakan di kawasan Bone Pantai, namun karena kendala akses dan jaringan, lokasi simbolis akhirnya digeser ke Tilongkabila.
“Kami dari Polres Bone Bolango bersama stakeholder terkait melaksanakan penanaman simbolis di lahan perhutanan sosial, yang sebelumnya telah disiapkan untuk pengembangan tanaman jagung,” ujarnya saat diwawancarai.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, realisasi lahan tanam jagung di Kabupaten Bone Bolango pada April 2025 tercatat seluas 1.623 hektare, menjadikan daerah ini sebagai penyumbang lahan terbesar kedua setelah Kabupaten Gorontalo.
Supriantoro menegaskan bahwa potensi produksi jagung di Bone Bolango sangat menjanjikan.
“Berdasarkan hasil panen dari Januari hingga bulan ini, produksi jagung sudah mencapai lebih dari 12 ribu ton, dan itu baru dari Bone Bolango saja,” jelasnya.
Terkait keberlanjutan program, pihak Polres Bone Bolango akan terus bersinergi dengan Dinas Pertanian, kelompok tani, dan berbagai pihak lainnya untuk mendukung produktivitas pertanian.
Ia menambahkan, menanggapi keluhan petani mengenai harga jagung, pihaknya akan membantu mengawasi potensi permainan harga di lapangan.
“Polri siap melakukan pengawasan, terutama jika ada indikasi spekulasi atau permainan harga yang merugikan petani,” tegas AKBP Supriantoro.
Dari data produksi sementara tahun 2025, Kabupaten Bone Bolango telah mencatatkan luas panen 4.429 hektare hingga bulan Juni, dengan produksi mencapai 18.096 ton, menjadikan Bone Bolango sebagai salah satu lumbung jagung potensial di Provinsi Gorontalo.