READ.ID – DPRD Gorontalo Utara meminta pemerintah setempat segera mengambil langkah strategis dalam menangani permasalahan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Bayi Gizi Buruk.
Pasalnya, jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Bayi Gizi buruk di Gorontalo Utara pada tahun 2022 mengalami lonjakan dibanding tahun sebelumnya.
Anggota Pansus DPRD Gorontalo Utara, Gustam Ismail mengatakan, sesuai data BPS dalam Katalog Kabupaten Gorontalo Utara, lonjakan jumlah BBLR yang pada tahun 2021 hanya sebanyak 145 sedangkan pada tahun 2022 BBLR naik menjadi 186.
Demikian pula kata Gustam, Bayi Gizi Buruk pada tahun 2021 yang hanya sebanyak 47, akan tetapi pada tahun 2022 bertambah menjadi 184 atau melonjak hampir empat kali lipat.
Gustam menyebut, jika dilihat dari sisi persentase Kasus bayi BBLR dan Gizi Buruk per kelahiran bayi untuk tahun 2021 sampai dengan 2022.
Dari 2.155 bayi lahir pada tahun 2021 sebanyak 145 BBLR atau sebanyak 6,72% sedangkan pada tahun 2022 dari 2.213 bayi lahir sebanyak 186 BBLR atau sebanyak 8,40%
“Dengan demikian BBLR per kelahiran bayi pada tahun 2022 dibanding tahun 2021 naik sekitar 1,68%,” ungkap Gustam.
Hal yang sama terjadi pada Bayi Gizi Buruk. Dari 2.155 bayi lahir pada tahun 2021 sebanyak 47 Gizi Buruk atau bayi Gizi Buruk sebanyak 2,18% dari jumlah bayi yang lahir
Sedangkan pada tahun 2022 dari 2.213 bayi lahir sebanyak 184 Gizi Buruk atau bayi Gizi Buruk sebanyak 8,31% dari jumlah bayi yang lahir.
“Dengan demikian bayi Gizi Buruk per kelahiran bayi pada tahun 2022 dibanding tahun 2021 melonjak sebanyak 6,13%,” tutupnya.