Pemerintah Dorong Diaspora dan Komunitas Teknologi Indonesia di London Kembangkan Soft Skill AI

READ.ID – Diaspora Indonesia di London, Inggris, yang terdiri atas profesional muda, mahasiswa, dan komunitas teknologi didorong untuk turut berkontribusi dan mengembangkan kemampuan non teknis (soft skills) di bidang Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) agar bisa menjadi garda terdepan bangsa dalam menghadapi tantangan era digital.

“Bagi para profesional muda Indonesia, mahasiswa, dan komunitas teknologi di sini, saya ingin berbagi pesan penting: Kalian adalah garda terdepan dalam menghadapi era digitalisasi ini. Kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan mengembangkan soft skills seperti berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, adalah kunci utama kalian untuk relevan dan unggul di masa depan,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait acara bertajuk “Investing in Indonesia AI’s Future” di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris, seperti dilansir pada Minggu (15/6/2025).

Acara ini menjadi platform strategis untuk memperkuat kolaborasi dengan diaspora Indonesia dan komunitas teknologi di Inggris dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan AI yang etis, inklusif, dan produktif.

Dalam acara itu, Nezar memaparkan visi Indonesia untuk menjadikan AI sebagai pendorong utama transformasi digital untuk pertumbuhan ekonomi dan pencapaian status negara berpenghasilan tinggi.

“Peta Jalan AI Nasional akan menjadi landasan kritis untuk fondasi yang kuat dan siap menghadapi masa depan, memandu pengembangan dan penggunaan AI yang etis, inklusif, dan produktif di seluruh sektor,” jelasnya.

Nezar menyoroti berbagai peluang AI di Indonesia, termasuk keanekaragaman geografis, linguistik, budaya, dan sosial-ekonomi yang membuka kesempatan untuk pengembangan pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP) multibahasa dan solusi AI berbasis akar rumput.

Selain itu, Indonesia juga memiliki populasi muda yang tumbuh pesat dan melek digital, serta posisi global strategis sebagai jembatan antara Utara dan Selatan dalam diplomasi AI.

Ia juga menjelaskan strategi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia menghadapi masa depan pekerjaan di era AI.

“Pemerintah fokus pada kuantitas untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan talenta AI dan digital, serta kualitas untuk memastikan tenaga kerja kita kompetitif di panggung global,” jelasnya.

Lebih lanjut Wamen Komdigi juga mengungkapkan pendekatan regulasi teknologi yang adaptif pemerintah Indonesia, yang fokus pada keseimbangan antara mendorong inovasi sambil memastikan fondasi etis yang kuat untuk AI.

Pendekatan ini mencakup penetapan prinsip-prinsip utama yang jelas dan kuat untuk memastikan kepastian hukum, mencegah kepatuhan ganda, dan memfasilitasi inovasi.

Selain itu, Indonesia juga bergerak melampaui regulasi tradisional dengan menjajaki berbagai perangkat tata kelola teknologi seperti pedoman lunak, kerangka kerja, dan sandbox.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version