READ.ID – Pemerintah Kota Gorontalo tengah menyusun rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025-2029.
Konsep utama yang diusung pada RPJMD ini, adalah kota jasa, yang menegaskan kembali peran Kota Gorontalo sebagai pusat jasa dan perdagangan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, mandiri, religius, dan berkelanjutan.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Kota Gorontalo, Meydi N. Silangen mengatakan, pembahasan RPJMD ini telah berlangsung secara intensif sejak pertengahan bulan Desember dengan melibatkan berbagai pakar.
“Ini pembahasan yang cukup maraton. Kami sudah membahasnya dengan tim pakar sejak pertengahan Desember,” ujar Meydi sembari menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan pembahasan penyesuaian visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo terpilih.
Masih kata Meydi, RPJMD kali ini tetap mempertahankan identitas Gorontalo sebagai kota jasa dengan penyesuaian visi menjadi empat bagian utama. Yaitu, religius, sejahtera, mandiri, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Dari dulu, orang mengenal Kota Gorontalo sebagai kota jasa dan perdagangan. Maka, visi RPJMD juga tetap mempertahankan identitas ini, hanya saja kami memperkuatnya dengan empat misi utama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Novi panggilan akrab Meydi menyebut, salah satu fokus utama dalam RPJMD ini adalah transformasi ekonomi berbasis jasa. Pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor usaha, penguatan UMKM, serta peningkatan daya beli masyarakat.
Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga akan menjadi prioritas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Dari segi keuangan, Novi mengungkapkan bahwa terdapat permintaan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) hingga 20 persen per tahun, jauh lebih tinggi dari prediksi awal yang hanya berkisar 3 hingga 8 persen per tahun.
“Ada permintaan kenaikan PAD hingga 20 persen per tahun, karena memang potensi kita cukup besar. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk memaksimalkan pendapatan daerah,” katanya.
Untuk mencapai target tersebut, pendekatan Penta Helix akan diterapkan, yaitu kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media. Strategi utama yang akan dijalankan meliputi digitalisasi layanan pendidikan dan kesehatan, penguatan ekosistem UMKM, serta branding Gorontalo sebagai pusat jasa pendidikan dan kesehatan.
Sejalan dengan perencanaan ini, Wali Kota terpilih juga telah menyiapkan program 100 hari kerja yang saat ini dalam tahap pembahasan di DPRD.
“Kami juga sudah membahas program 100 hari kerja wali kota yang sedang dalam proses persetujuan di DPRD. Program ini akan menjadi langkah awal dalam mewujudkan visi dan misi RPJMD,” ujarnya.