READ.ID – Pemerintah Kota Gorontalo mengambil langkah untuk meniadakan pelaksanaan pasar senggol atau pasar rakyat yang biasa dilaksanakan mulai 16 Ramadan.
Hal itu terungkap dari hasil rapat yang dilakukan Forkopimda tingkat Provinsi Gorontalo bersama pemerintah Kota Gorontalo, Kamis (22/4/2021).
“Kami setuju dengan konsep pak Gubernur untuk meniadakan pasar senggol seperti tahun lalu. Selain mencegah penularan Covid-19, hal ini juga merepotkan kami kalau pasar senggol dibuka, karena akan kotor pada saat idul fitri,” tegas wali Kota Gorontalo, Marten Taha.
Marten juga menegaskan bahwa, pemerintah rencananya akan membuat surat edaran untuk membatasi pembatasan jam bagi supermarket, mall maupun tokoh-tokoh besar.
“Pembatasan jam malam untuk tokoh-tokoh besar ataupun supermarket hanya sampai jam 9 malam,” ungkap Marten.
Selain pasar senggol, pemerintah kota Gorontalo juga meniadakan festival Tumbilotohe.
“Kami sampaikan bahwa festival tumbilote, kami tiadakan. Tumbilotohe (Pasang Lampu) hanya dipasang di kantor-kantor, di rumah, maupun di tempat-tempat tertentu. Jadi tumbilotohe itu tidak di festivalkan,” tandas Marten.
(Wahyono/Read)