READ.ID,- Karut-marut persoalan tambang di Provinsi Gorontalo mulai menemukan titik terang. Gubernur Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie memimpin rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (17/5/2025).
Rapat ini dihadiri Bupati Bone Bolango Ismet Mile, Wakil Bupati Pohuwato Iwan S. Adam, CEO PT Gorontalo Minerals Didik B. Hatmoko, direksi PT Pani Gold, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Persoalan utama yang dibahas menyangkut konflik tambang di Bone Bolango dan Pohuwato. Di kedua wilayah tersebut, aktivitas perusahaan tambang berizin bersinggungan langsung dengan wilayah garapan masyarakat lokal yang menuntut pengakuan melalui Izin Pertambangan Rakyat (IPR).
“Forkopimda bersama Bupati Bone Bolango meminta kepada PT Gorontalo Minerals untuk memberikan toleransi kepada masyarakat penambang untuk tetap melakukan aktivitas di lokasi sekarang,” kata Gubernur Gusnar dalam konferensi pers usai pertemuan.
Gusnar menyebut keputusan itu merupakan bentuk solusi bersama antara perusahaan dan masyarakat. “Semua anggota Forkopimda bicara bahwa pengelolaan tambang harus berkeadilan. Berkeadilan untuk rakyat, berkeadilan untuk investasi, dan untuk pemerintah,” tegasnya.
Terkait implementasi kebijakan toleransi, Gubernur menyerahkannya kepada PT Gorontalo Minerals dan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM sebagai pemegang otoritas pemberi izin tambang.
Sementara itu, terkait sengketa tambang di Pohuwato, PT Pani Gold mengklaim telah menyelesaikan pembayaran tali asih kepada 266 penambang rakyat. Namun, masih terdapat sekitar 120 penambang yang belum menyepakati nilai kompensasi.
“Persoalannya adalah, Pani Gold sudah beberapa kali mengundang masyarakat tersebut tapi belum ada titik temu. Forkopimda dan Wakil Bupati meminta agar silaturahmi dilakukan kembali agar ada penyelesaian terbaik,” ujar Gusnar.
Konferensi pers juga dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM dan Transmigrasi Wardoyo Pongoliu, Kepala Badan Kesbangpol Imran Bali, Kepala Dinas LHK Fayzal Lamakaraka, serta Tim Komunikasi Gubernur Supriyatno Radjak dan Noval Abdussamad.*****