READ.ID – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango perketat pengawasan wisatawan asing yang berkunjung ke lokasi Wisata Hiu Paus di pantai Botubarani, Provinsi Gorontalo. Hal itu dilakukan sebagai langkah pemerintah mengantisipasi agar virus corona tidak menyebar di daerah setempat.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango, Sjarifudin Usman menyampaikan, untuk pencegahan masuknya Virus Corona di Gorontalo, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak otoritas Bandara terkait pemeriksaan kesehatan bagi sejumlah wisatawan asing.
“Di bandara itu sudah dipasang alat pengukur suhu panas tubuh atau alat pendeteksi terkait gejala virus. Jadi, sejumlah wisatawan asing misalnya yang berkunjung di Pantai Botubarani diperketat, yaitu sudah melalui tahap pemeriksaan,” kata Sjarifudin.
Sementara itu, kepala Kasie Penataan Obyek dan Daya Tarik Wisata, Sukirman Tilahunga menjelaskan, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Bolango terus mengawasi wisatawan mancanegara yang saat ini banyak memadati lokasi wisata tersebut, semenjak hiu paus kembali muncul di Pantai Botubarani.
“di Pantai Botubarani itu 60 persen pengunjungnya adalah wisatawan asing. Jadi langkah prefentif untuk pencegahan Virus Corona memang harus dilakukan. Kita berharap, kepada penerima tamu untuk memakai masker ketika menerima wisatawan mancanegara,” pinta Sukirman.
Dari pantauan Read.id, Jumat (31/01), Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang di lokasi Wisata hiu paus diantaranya berasal dari Prancis, jepang, Malaysia, Spanyol, Inggris, dan Germany. Mereka berwisata di Gorontalo untuk melihat dan berenang bersama hiu paus.
“Mereka datang untuk melihat hiu paus. Tadi, wisman (wisatawan mancanegara) yang saya bawa ada 3 orang Prancis, 2 orang Inggris, dan 2 orang Germany. Terkait adanya virus Corona, Saya yakin di Gorontalo sudah upaya antisipasinya,” ujar Agus Kamba, salah satu pemandu wisata dan juga anggota GTG (Gorontalo Tourist Guide).
Seperti diketahui, Diperketatnya Kunjungan wisatawan mancanegara ke tempat-tempat wisata di nusantara Indonesia, merupakan intruksi dari Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif untuk mengantisipasi virus Corona. (Aden/RL/Read)
