READ.ID – Pemerintah Kabupaten Gorontalo semakin serius dalam melindungi anak-anak, terutama dalam situasi darurat bencana. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya kegiatan Penguatan Kapasitas Perlindungan Anak dalam Tanggap Darurat Bencana yang dibuka langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Nawir Tondako, pada Kamis (12/09/2024).
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan dalam melindungi anak-anak, mengingat tingginya angka kasus yang melibatkan anak-anak saat terjadi bencana.
Nawir Tondako dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan atas data nasional yang menunjukkan tingginya angka kasus yang melibatkan anak-anak dalam situasi bencana.
“Kita harus memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dalam manajemen perlindungan anak saat bencana,” tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan terpadu dari seluruh komponen masyarakat. Sinergi antara pemerintah desa, kelurahan, dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan perlindungan anak menjadi prioritas dalam situasi darurat.
Bencana alam yang sering terjadi di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Gorontalo, mengharuskan adanya persiapan yang matang dalam melindungi anak-anak. Dengan adanya kegiatan penguatan kapasitas ini, diharapkan para pihak terkait dapat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat dan memberikan perlindungan optimal bagi anak-anak.
Dalam kegiatan ini, peserta diberikan berbagai materi terkait perlindungan anak dalam situasi darurat, seperti:
- Mengenali kelompok anak yang paling rentan terdampak bencana dan membutuhkan perlindungan khusus.
- Cara memberikan bantuan psikologis dan fisik kepada anak-anak yang menjadi korban bencana.
- Membangun kerjasama yang efektif antara berbagai pihak dalam penanganan darurat anak.
- Mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dalam situasi darurat.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, Kabupaten Gorontalo dapat menjadi contoh dalam perlindungan anak dalam situasi darurat. Dengan persiapan yang matang dan sinergi yang baik, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban dalam bencana.