READ.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato akan kembali mengaktifkan belajar tatap muka di sekolah. Pembelajaran tatap muka untuk siswa SD dan SMP di Kabupaten Pohuwato rencananya akan dimulai pada Senin, 7 September 2020 mendatang.
Kepastian tersebut terungkap pada kegiatan rapat koordinasi dan webbinar Dinas Pendidikan bersama Korwil, Pengawas, Kepsek SD dan SMP se-Kabupaten Pohuwato yang diikuti secara virtual oleh 13 Kecamatan, Jum’at (04/9/2020).
Kegiatan yang belangsung di gedung panua dihadiri Wakil Bupati, Amin Haras, Penjabat Sekda, Iskandar Datau, Plt. Kadis Pendidikan, Lusiana Bouty, unsur Dinas Kesehatan serta dr. Dian Tambunan.
Dalam sambutannya, Wabup Amin mengatakan jika Pemda Pohuwato akan memulai pembelajaran secara tatap muka di sekolah-sekolah setelah kurang lebih 7 bulan melaksanakan proses pembelajaran secara daring di tengah pandemi Covid-19.
“Dengan kondisi yang ada tentunya pandemi Covid ini masih terus mengancam jiwa dari pada masyarakat termasuk yang dibatasi ini adalah pendidikan yakni proses belajar mengajar. Tentunya itu berakibat terhadap transfer ilmu kepada anak, bagaimana nasib pendidikan anak-anak pastinya sangat ketinggalan dalam proses pembelajaran” ujarnya.
Untuk pendidikan sendiri, Wabup Amin mengutarakan jika Pemerintah telah berfikir khusus untuk daerah yang zona kuning dan zona hijau diberi kelonggaran untuk proses belajar secara tatap muka termasuk di Pohuwato, tetapi harus betul-betul menerapkan protokoler kesehatan secara ketat.
“Jangan dipandang remeh Covid ini, ancaman Covid tetap menghantui, ada dihadapan kita, di pelosok mana pun. Untuknya tantangan Kepsek, Korwil dan kita semua, karena masyarakat kita masih sebagian besar berpendapat, berfikiran menganggap covid ini tidak ada. Kalau seperti itu sikap masyarakat maka ini tantangan bagi kita semua bagaimana memberikan pemahaman terutama kepada anak-anak mereka.” ungkapnya.
Sebelumnya, Plt. Kadis Pendidikan, Lusiana Bouty menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk tindak lanjut dari pada edaran Bupati tentang kegiatan layanan pendidikan dimasa pendemi Covid-19, edaran ini juga didukung oleh edaran 4 Menteri yang salah satu resisi dari keputusan 4 Menteri itu adalah bisa membuka pembelajaran tatap membuka dengan persyaratan bahwa daerah itu sudah masuk pada zona hijau dan zona kuning.
Lebih lanjut kata Lusiana Bouty, dalam pembelajaran tatap muka ini kalau ada hal-hal lain tidak menutup kemungkinan akan di tutup. Misalnya kalau ada sesuatu yang terpapar atau gejala yang membuat virus ini menyebar maka sekolah itu akan ditutup, sehingganya kita evaluasi selama 3 kali dalam seminggu sekolah-sekolah tersebut.
“Pastinya pada Senin depan pembelajaran tatap muka akan dimulai,” pungkasnya.
(Adv/Dodi/Read)