READ.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo Perketat pengawasan aktivitas warga selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah setempat.
Pemerintah sendiri tentu akan bekerjasama dengan unsur Forkopimda Kota Gorontalo untuk melakukan penindakan lebih tegas agar PSBB berjalan dengan baik. Hal itu guna mencegah penularan Covid-19.
Walikota Gorontalo Marten Taha mengatakan, PSBB bukan sebuah pelarangan, tetapi pembatasan. Akan tetapi, masyarakat harus menaati segala kebijakan yang tertuang dalam PSBB tersebut. Seperti aktivitas masyarakat ada batasan-batasan dari pukul 06.00-17.00 wita.
“Memang selama tiga hari masih dalam tahap sosialisasi. Namun, setelah selesai waktu sosialisasi maka akan ada penindakan lebih tegas lagi kepada pelanggar PSBB,” ungkap Marten saat melakukan peninjauan dan pemantauan kondisi aktivitas masyarakat di hari kedua PSBB, Selasa (05/5).
Sejak kemarin malam, kata Marten, pihaknya bersama jajaran memonitoring kondisi wilayah, ternyata masih ada juga beberapa tempat yang beraktivitas, diatas pukul 17.00 WITA. Bahkan sampai dengan hari ke dua PSBB ini dilaksanakan, aktivitas masyarakat pada sore hari, masih bisa dikatakan padat.
“Apalagi di perbatasan antara Kabupaten Gorontalo dengan Kota Gorontalo tepatnya di simpang lima ini. Masih terlihat aktivitas melewati batas waktu. Kami tentunya akan lebih masif sosialisasi tentang PSBB kepada masyarakat,” jelasnya.
Dirinya berharap, setelah tiga hari masa sosialisasi ini berakhir, tingkat kepatuhan masyarakat bisa lebih meningkat.
“Terkait masih adanya aktivitas masyarakat di simpang lima ini, kami akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian selanjutnya dengan pihak Polres Gorontalo, tentang pembatasan aktivitas masyarakat ke Kota Gorontalo. Sementara itu, untuk pasar mingguan yang masih beroperasi, kami pastikan pada pekan depan mereka tidak lagi beraktivitas,” tegasnya.
Selain mensosialisasikan PSBB, Marten turut membagikan takjil buka puasa bagi petugas keamanan yang berjaga dipos tersebut.(Adv/Jef/RL/Read)
