KOTAMOBAGU, READ.ID – Pemerintah Kotamobagu (Pemkot) hingga saat ini terus memperhatikan persoalan stunting atau gizi buruk pada anak, dengan menggelar rembuk stunting tingkat Kotamobagu, Selasa, 23 Agustus 2022.
Kegiatan yang digelar di aula Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu tersebut, turut dihadiri, Forkopimda, para kepala OPD, Sangadi/lurah se Kotamobagu.
WaliKota Kotamobagu Tatong Bara dalam sambutannya menyampaikan, Pemkot Kotamobagu hingga saat ini, terus melakukan berbagai upaya dan program, dalam hal percepatan penurunan serta penanggulangan stunting di daerah.
“Pemkot Kotamobagu terus berupaya dalam pencegahan dan penanggulangan stunting dengan peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif, dan peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga masyarakat, serta penguatan dan pengembangan sistem, data , informasi, riset dan inovasi yang tentunya bertujuan untuk menurunkan prevelensi stunting,” ujarnya.
Tatong mengatakan, terkait persoalan stunting, tidak hanya disebabkan oleh gizi yang buruk. “Tadi saya bicara dengan pak Dandim, stunting ini bukan semata mata kurang gizi, tetapi lingkungan yang tidak bersih dan sering terjadi konflik, mempengaruhi tumbuh kembang anak, termasuk dalam ketersediaan air bersih,” terangnya.
Lanjutanya, jika rembuk stunting tingkat Kotamobagu yang digelar adalah merupakan bagian dari 8 aksi integrasi penurunan dan penanggulangan stunting di daerah.
“Yang mana ini diharapkan bisa memperkuat efektifitas penurunan angka stunting, mulai dari analisisi situasi, perencanana pelaksanaan program penguatan regulasi, pembinaan kader pembangunan manusia, sampai review kinerja tahunan dalam rangka penurunan stunting,ungkapnya.(*)
