KOTAMOBAGU, READ.ID – Ketersediaan pangan di Kotamobagu menghadapi tantangan serius dari sisi pasokan, distribusi, hingga perubahan pola tanam.
Hal ini disampaikan oleh Asisten II Pemkot Kotamobagu, Adnan, yang menjelaskan bahwa sebagian petani yang sebelumnya menanam tanaman pangan kini mulai beralih ke tanaman seperti nilam. “Perubahan ini perlu kita pantau dan evaluasi agar tidak mengganggu pasokan pangan di masa depan,” jelasnya.
Adnan juga menyoroti dampak dari kurangnya kualitas pangan, terutama pada angka stunting yang masih tinggi, yaitu 178 kasus di Kotamobagu. Ia menekankan bahwa kondisi ini sangat erat kaitannya dengan asupan nutrisi yang tidak memadai, mengingat nutrisi menjadi kunci utama dalam pertumbuhan anak. “Kita semua harus terlibat dalam pemantauan dan menjaga keamanan pangan demi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak,” tambahnya.
Adnan mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tak ragu memonitor dan melaporkan jika menemukan pangan yang mencurigakan atau tidak layak konsumsi. Khususnya kepada pelaku UMKM, ia berharap mereka mengutamakan kualitas dan tidak mencari keuntungan dengan cara-cara yang membahayakan kesehatan konsumen. “Mari kita pastikan pangan yang beredar aman dan berkualitas, demi kesehatan dan kesejahteraan kita bersama,” pesannya.(*)