KOTAMOBAGU, READ.ID – Pemkot Kotamobagu mulai menyusun Dokumen Rencana Aksi Tahunan (RAT) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu, Sofyan Mokoginta mengatakan percepatan pencegahan dan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional. Presiden menargetkan angka prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% atau 3,5% Pertahun.
“Kondisi stunting Kota Kotamobagu pada tahun 2020 menunjukkan sinyal bahwa perlunya peningkatan manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar, sehingga pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting perlu dalam skala dan kualitas yang memadai serta sampai secara lengkap pada kelompok sasaran prioritas, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia di bawah dua tahun serta remaja putri,” kata Sofyan.
Dikatakannya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional telah menetapkan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.10/M.PPN/HK/02/2021 tentang penetapan perluasan Kabupaten/Kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022.
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena Kota Kotamobagu menjadi salah satu daerah, yang ditetapkan sebagai lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi,” harapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan pengukuran bulan Agustus 2022, prevalensi stunting di Kota Kotamobagu sebesar 4,9% atau sebanyak 294 Balita stunting, data ini menunjukan kenaikan dari sebelumnya 3,86% atau sebanyak 271 Balita stunting
“Sedangkan berdasarkan gelar data hasil analisis situasi (Aksi 1) diperoleh 12 Desa/Kelurahan lokasi fokus tahun 2023 penanganan percepatan penurunan stunting, yaitu Kelurahan Kotamobagu, Desa Pontodon Timur, Desa Sia, Kelurahan Biga, Upai, Desa Moyag Tampoan, Kelurahan Sinindian, Desa Bungko, Kopandakan I, Poyowa Besar I, Poyowa Besar II dan Desa Poyowa Kecil,” pungkasnya.(*)