READ.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mengatasi permasalahan gizi di daerah. Hal ini disampaikan oleh Plt. Asisten bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, pada acara pelantikan pengurus DPD Pergizi Pangan Periode 2024-2029.
Yosef menjelaskan bahwa masalah gizi di Gorontalo tidak hanya terbatas pada kekurangan gizi, namun juga mencakup kelebihan gizi. Meskipun angka kekurangan gizi telah menunjukkan penurunan, namun kasus kelebihan gizi justru terus meningkat.
“Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” ujar Yosef.
Sebagai upaya konkret dalam mengatasi masalah gizi, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah melahirkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2025 tentang pembelajaran gizi berbasis makanan khas daerah. Perda ini dinilai sebagai langkah inovatif karena menggabungkan pendidikan gizi dengan kekayaan kuliner lokal.
“Dengan adanya Perda ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya gizi seimbang dan sekaligus melestarikan makanan khas daerah,” tambah Yosef.
Yosef juga memberikan apresiasi kepada pengurus DPD Pergizi Pangan Gorontalo periode 2024-2029 yang baru saja dilantik. Ia berharap organisasi profesi ini dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, serta memberikan dukungan terhadap program-program pemerintah di bidang gizi.
“Kami berharap Pergizi Pangan dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Gorontalo melalui perbaikan gizi dan kesehatan,” ungkapnya.