READ.ID – Sekretaris Daerah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, Darda Daraba menyampaikan akan membuat Call Center atau Pusat Panggilan Informasi terhadap perkembangan penyebaran Covid-19 atau virus corona di Gorontalo.
Hal itu disampaikanya dalam Konferensi Pers usai melakukan rapat bersama seluruh pimpinan daerah se-Provinsi Gorontalo dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 bertempat di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Selasa (17/3).
“Terkait Call Center nanti diambil dari dinas kesehatan. Nanti kita tentukan. Saya juga berterima kasih dan meminta kepada teman-teman dan masyarakat agar supaya tidak menginformasikan berita yang simpang siur,” ujarnya.
Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Pimpinan daerah yang hadir, diantaranya Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, dan Bupati Bone Bolango Hamim Pou.
Pimpinan daerah yang lain, yakni Bupati Gorontalo Utara Ridwan Yasin, Wakil Bupati Boalemo Anas Jusuf, dan Wakil Bupati Pohuwato Amin Haras. Turut hadir juga Kapolda Gorontalo, Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Kepala BIN Gorontalo, dan Komandan Korem 133/Nani Wartabone.
Kata Sekda Darda, Call Center tersebut sebagai pusat informasi satu pintu Provinsi Gorontalo. Hal itu guna
mengantisipasi kepanikan masyarakat terhadap perkembangan informasi virus corona yang simpang siur.
“Kita juga bersama harus menyebaran informsi yang sejuk, sehingga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat. Misalnya beberapa hari lalu menyebar data pasien yang baru diduga terkena corona. Itu kita jadikan pelajaran saja,” ungkapnya.
Ia menambahakan, untuk pencegahan masuknya virus corona, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Misalnya pemeriksaan di perbatasan wilayah. Di bandara pun telah dilakukan. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota telah membentuk gugus tugas percepatan guna penanganan virus corona.
“Kita sudah putuskan juga tentunya akan menghentikan kendaraan yang melewati perbatasan. Paling tidak, kita mengecek secara dini. Misalnya mengecek bagaimana suhu badanya. Jika ditemukan gejala, kita akan laporkan dan dikarantinakan di tempat tertentu,” pungkasnya. (Aden/RL/Read)