Pemprov Gorontalo dan KPID Perkuat Literasi Media bagi Remaja

READ.ID,- Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) terus memperkuat program literasi digital bagi remaja melalui Program Remaja Cakap Digital (Recak Digital). Tahun ini, Diskominfotik menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Gorontalo untuk memperluas cakupan program dengan menambahkan literasi media.

Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Pemprov Gorontalo, Sri Wahyuni Daeng Matona, mengatakan bahwa selama ini Recak Digital lebih fokus pada literasi digital. Namun, dengan menggandeng KPID, program ini akan lebih komprehensif karena menyertakan edukasi tentang literasi media.

“Selama ini program Recak Digital khusus untuk literasi digital. Kami kepikiran untuk menggandeng KPID agar program ini bisa beriringan dengan literasi media,” ujar Sri Wahyuni pada Senin (13/3/2025).

Dengan masuknya aspek literasi media, para remaja akan diberikan pemahaman lebih luas mengenai cara menyaring informasi di media, memahami kode etik jurnalistik, serta mengenali berita hoaks yang marak beredar di berbagai platform digital.

Sejak diinisiasi pada tahun 2021, Recak Digital telah menyasar sekolah menengah atas di Gorontalo. Program ini mengajarkan etika bermedia sosial, keamanan digital, dan budaya digital. Kini, dengan literasi media, para peserta akan mendapatkan wawasan lebih dalam tentang cara memahami dan mengkritisi isi media agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.

Program ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk sekolah dan instansi pemerintah lainnya. Selain KPID, sejumlah lembaga juga turut serta memberikan materi, seperti Ditreskrimsus Polda Gorontalo yang membahas kejahatan siber dan judi online.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan para remaja di Gorontalo semakin cakap dalam menggunakan teknologi digital dan lebih kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi. Literasi media menjadi kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Harapannya, dengan program ini, generasi muda Gorontalo tidak hanya cakap dalam teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap etika bermedia serta mampu membedakan informasi yang benar dan yang menyesatkan,” tutup Sri Wahyuni.

Program Recak Digital dengan literasi media ini akan terus dikembangkan agar semakin banyak remaja Gorontalo yang mendapatkan manfaatnya. Dengan begitu, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan positif.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version