READ.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai melaksanakan assessment Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai langkah awal penataan ulang birokrasi berbasis sistem manajemen talenta. Upaya ini menjadi bagian dari reformasi internal pasca penyesuaian struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) baru yang sedang difinalkan pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menjelaskan bahwa assessment ini merupakan bagian dari penerapan prinsip merit dalam manajemen ASN. Setiap pejabat nantinya akan ditempatkan sesuai potensi, kompetensi, dan kinerja terukur, bukan atas dasar subjektivitas.
“Kita ingin memastikan orang yang tepat berada di tempat yang tepat. Karena itu, penempatan pejabat nanti akan berbasis data hasil assessment, bukan kedekatan atau penilaian pribadi,” ujar Sofian, Selasa (04/11).
Assessment akan dilaksanakan pada 6, 7, dan 10 November, melibatkan seluruh pejabat struktural mulai dari kepala dinas, badan, dan biro, hingga pejabat administrator serta pengawas. Hasilnya akan memperkuat profil talenta ASN yang disusun oleh BKD Provinsi Gorontalo melalui basis data SIM ASN, mencakup pengalaman kerja, pendidikan, hingga capaian kinerja individu.
“Dari proses ini kita akan punya peta talenta ASN yang komprehensif. Gubernur nanti bisa melihat siapa yang potensial, siapa yang perlu dikembangkan, dan siapa yang siap menempati jabatan tertentu,” tambah Sofian.
Kepala BKD Provinsi Gorontalo, Rifli M. Katili, menyebut pelaksanaan assessment dipusatkan di UPT BKN Regional Manado, dengan tahap awal menyasar pejabat eselon II, III, dan IV. Ia menjelaskan bahwa Gorontalo termasuk provinsi yang lebih awal menerapkan manajemen talenta ASN sejak 2024, setelah meraih penilaian indeks meritokrasi yang baik dari KASN.
“Ini bukan sekadar rotasi jabatan, tapi pembenahan menyeluruh agar birokrasi bekerja lebih efektif dan berbasis kinerja,” pungkas Sofian.
