READ.ID – Meskipun pemerintah telah melarang warga berkerumun di malam tradisi Tumbilotohe (pasang lampu) menjelang Idul Fitri 1442, pelaksanaan Tumbilotohe di tempat wisata embung Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Minggu (09/5/2021), terlihat ramai dikunjungi warga.
Namun kebebasan warga menikmati tradisi Tumbilotohe ada syaratnya agar bisa masuk di kawasan wisata tersebut. Pengunjung wajib memenuhi persyaratan yang diberikan karang taruna Setia Kawan Desa Hutadaa, sebagai pelaksana kegiatan.
Dalam pantauan Read.id, sebelum masuk kawasan wisata Embung, para pengunjung wajib memakai masker dan memasuki bilik sterilisasi disinfektan yang disediakan panitia.
Bagi yang tidak membawa masker, panitia menyediakan masker dijual dengan harga dua ribu rupiah.
Ketua karang taruna Setia Kawan, Mohamada Yadi Bagu menegaskan, pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan covid-19.
“Selain wajib melewati bilik sterilisasi dan menggunakan masker, kami juga meminta pengunjung agar tidak berkerumun. Panitia sudah diinstruksikan agar menegur pengunjung patuh terhadap protokol kesehatan. Kalau tidak, kami keluarkan dari kawasan wisata,” tegas Yadi.
Kata Yadi, hal ini bertujuan agar tetap mematuhi anjuran pemerintah di masa pandemi Covid-9, sekaligus menjaga masyarakat dari Covid-19.
“Setahu kami, festival tumbilote ditiadakan di Gorontalo, tapi kami menggelar tumbilotohe, bukan dengan maksud tidak mendengarkan pemerintah, tujuan kami hanya melestarikan tumbilotohe. Namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.
Yadi juga menjelaskan, pemasangan lampu (Tumbilote) di wisata Embung Hutadaa baru pertama kali diadakan. Panitia menyediakan 3000 lampu botol dan lampu hias untuk menerangi kawasan wisata Embung Hutadaa.
“Untuk tetap tradisinya tetap terjaga, kita menggunakan lampu botol dan dipadukan dengan lampu hias,” tuturnya.
“Sementara dana yang kami pakai, dibantu dengan dana swadaya masyarakat, operasional karang taruna dan dana desa. Kami berharap tradisi tumbilotohe digelar dari tahun ke tahun, dan tidak menambah kasus Covid-19 di Gorontalo,” tandas Yadi.
(Wahyono/RL/Read)