Penyebaran Covid-19 di Kota Gorontalo Mulai Melambat

Penyebaran Covid-19 Gorontalo
Walikota Gorontalo Marten Taha menyebut penyebaran Covid-19 di daerah setempat mulai melambat.
banner 468x60

READ.ID – Walikota Gorontalo Marten Taha menyebut penyebaran Covid-19 di daerah setempat mulai melambat. Hal itu disampaikannya usai meninjau penerapan PSBB di Kota Gorontalo, Minggu (10/5) kemarin.

Kata Marten, hal ini menyusul adanya konfirmasi dari tim gugus tugas Provinsi Gorontalo menyebutkan adanya tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 yang sebelumnnya ada 19 orang, kini makin menurun pasien yang dirawat intensif di RS Aloei Saboe Kota Gorontalo.


banner 468x60

Dari jumlah pasien yang dinyatakan sembuh, tercatat dua orang diantaranya merupakan masyarakat Kota Gorontalo, dari delapan orang yang sebelumnya dirawat.

“Posisi ini perlu di jaga dan dipertahankan untuk menghentikan pergerakan penularan covid 19, disisi lain upaya memaksimalkan penyembuhan pasien terus dilakukan” ungkap Marten

Tambahnya, Pemerintah Kota Gorontalo sendiri sampai saat ini lebih fokus melakukan tracking dan tracing kepada orang-orang yang pernah punya riwayat kontak dengan para pasien positif. Baik itu keluarga, tetangga, kerabat maupun warga yang sempat dekat dengan pasien positif Covid-19.

“Hal ini kami lakukan, agar penyebaran Covid-19 di Kota Gorontalo benar-benar terputus, bukan hanya dari pada pasien, tetapi dari orang-orang yang pernah berinteraksi secara langsung dengan pasien. Kami juga berharap, pada masyarakat terkait yang akan dilakukan proses tracking dan tracing, agar bisa terbuka kepada petugas kesehatan dalam memutus mata rantai penyebaran covid 19” ujar Marten.

Melambatnya penyebaran kasus Covid 19 di Kota Gorontalo, juga terlihat dari berkurangnya jumlah para Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang tadinya berjumlah sebanyak 42 orang, kini tinggal 9 orang yang dikarantina. Sisanya sebanyak 32 orang, sudah di pulangkan ke rumah mereka masing-masing, karena sudah melalui proses repid test dan hasil PCR dinyatakan negatif.

“Berkurangnya pasien yang dirawat dan tidak bertambahnya kasus Covid-19 di daerah, tentu wujud dari kolaborasi bersama dan kepatuhan masyarakat, atas kebijakan yang terbitkan Pemerintah Daerah. Kami berharap, selama PSBB ini masyarakat bisa menaati seluruh kebijakan tersebut, sampai akhirnya PSBB ini dinyatakan berakhir dan kasus Covid 19 di daerah sudah tidak ada lagi,” tutup Marten.

(Adv/Jef/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90