READ.ID – Pepsi mengumumkan bahwa kontrak produksi dengan Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM), anak usaha Indofood akan selesai pada tanggal 10 Oktober 2019.
AIBM dipastikan tidak akan meramu, mengemas, dan menjual minuman dengan merek Pepsi, Mirinda, 7Up dan Mountain Dew sesudahnya.
Dalam beberapa waktu terakhir aktivitas produksi dan perdagangan Pepsi tidak terlihat. Sejumlah toko sudah tidak menjual minuman berkarbonasi itu. Di sejumlah toko ritel besar, rak yang sebelumnya diisi Pepsi dan rombongan sudah diisi dengan produk minuman lain.
Hal yang sama juga terjadi di sejumlah restoran cepat saji. Walaupun masih menggunakan gelas berlabel Pepsi, namun minuman cola yang diisikan ke gelas konsumen sudah berganti ke merek kompetitor.
Pepsi hadir di Indonesia berkat kerja sama antara PepsiCo dan Gapura Usahatama, perusahaan yang masih terafiliasi dengan grup Salim. Kerja sama ini diwujudkan dengan pendirian Pepsi-Cola Indobeverages (PCIB) pada tahun 1995, yang setahun kemudian memproduksi Pepsi.
Grup Salim melalui PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur kemudian mengakuisisi PCIB dengan total nilai akuisisi sebesar Rp 300 miliar. Dengan demikian, kendali Pepsi sejak 2013 dipegang bersama antara PepsiCo dan Indofood.
Kedua belah pihak bersengketa sejak tahun 2016. Bukan pada minuman Pepsi, namun mengenai produk kelapa sawit dari Grup Salim. PepsiCo sebagai salah satu konsumen merasa keberatan dengan Grup Salim setelah mendapati laporan dari sejumlah LSM mengenai produksi sawit di perusahaan milik Grup Salim.
Masalah tersebut ditengarai menjadi penyebab antiklimaksnya penjualan Pepsi di tanah air. Akhirnya, kedua belah pihak bersepakat untuk tidak memperpanjang kerja sama produksi setelah 10 Oktober nanti.
Meskipun demikian PepsiCo berharap dapat tetap hadir di pasar tanah air di masa mendatang. (Content Creator)