Perempuan Di Parlemen Harus Jadi Tiang Negara Dan Identitas Moral Bangsa

READ.ID– Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Hj Nevi Zuairina menjadikan Pengukuhan Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI) 23 Juli 2020 sebagai landasan mengaktivasi peran kaum perempuan di Parlemen Indonesia.

Kepada Read.id, Sabtu (25/7) pagi, Nevi mengatakan, KPPRI yang kini telah berusia 19 tahun membuktikan bahwa peran perempuan sangat strategis di berbagai bidang yang tersebar di seluruh komisi dan alat kelengkapan baik DPR RI, MPR RI maupun DPD RI.


banner 468x60

Karena itu, wakil rakyat dai Dapil II Provinsi Sumatera Barat ini berharap, perempuan parlemen Indonesia yang terorganisir di KPPRI harus mampu memerankan diri sebagai tiang negara. Keberadaan perempuan parlemen sebagai penegakan pengokoh stabilitas negara dari berbagai sisi kehidupan dan regulasi.

“Saya berharap, perempuan di Parlemen mampu bersinergi ke berbagai pihak, melanjutkan pengokohan kaumnya dengan berkoordinasi dengan seluruh elemen pejabat eksekutif maupun legislatif guna menghasilkan produk kebangsaan yang bermanfaat dan bernilai sejarah seperti ibunda Kartini,”ucap Nevi yang didaulat sebagai Bendahara KPPRI ini.

Anggota Komisi VI DPR RI ini
mengatakan, perempuan di parlemen memiliki tanggung jawab domestik dan publik. Perempuan sebagai anak, sebagai ibu dan tokoh masyarakat tidak boleh menghilangkan esensi perempuan sebagai identitas moral bangsa.

Elit perempuan di parlemen maupun di eksekutif harus terus menjalin kerjasama yang baik dengan tujuan melanjutkan cita-cita Kartini terutama meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa yang unggul, maju dan berdaya saing di tingkat dunia.

“Terima Kasih kepada seluruh pihak yang telah mensukseskan pengukuhan KPPRI ini, semoga KPPRI kedepan mampu memberikan kontribusi besar pada kebaikan bangsa Indonesia ini,” demikian Hj Nevi Zuairina.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90
banner 728x90
banner 728x90